Tips dan Cara Berlibur Ke Pulau Seribu!

Tips dan Cara Berlibur Ke Pulau Seribu!

Siapa yang belum mendengar tentang pulau seribu? Kepulauan Seribu merupakan sebuah kabupaten administrasi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang berjarak kurang lebih 45 km dari Kota Jakarta. Pulau ini terdiri dari pantai pasir putih bersih dan laut biru yang memanjakan mata.

Pulau Seribu

Sebelum membaca lebih lanjut, yuk kenalan dengan  beberapa destinasi wisata pilihan di kepulauan seribu: 

- Pulau Harapan
- Pulau Pari
- Pulau Tidung
- Pulau Macan
- Pulau Bidadari
- Pulau Untung Jawa

Beberapa pulau memiliki keunikan dan keindahannya masing-masing, contohnya seperti pulau Bidadari yang dahulu digunakan sebagai tempat pengasingan sehingga masih memiliki benteng-benteng bernilai sejarah di sana, atau pulau Pari yang terkenal dengan keindahan bawah laut serta destinasi wisata bersepeda keliling pulau. Apabila Anda tertarik mengunjungi salah satu pulau di kepulauan Seribu, yuk simak beberapa tips di bawah ini!

Tips Berlibur Ke Pulau Seribu:


1.  Tentukan Pelabuhan Keberangkatan Anda

Ada beberapa cara yang bisa Anda pilih untuk sampai ke pulau seribu, Anda bisa berangkat dari pantai marina Ancol, atau dari pelabuhan Muara Angke. Apabila prioritas Anda adalah budget, maka pelabuhan muara angke adalah pilihan yang tepat, namun bila Anda lebih mengutamakan waktu perjalanan yang lebih cepat Anda dapat berangkat melalui pantai Marina Ancol (tentunya dengan cost yang lebih mahal). Untuk sampai ke pelabuhan Muara Angke Anda dapat menggunakan transportasi pribadi seperti Mobil dan Motor, pelabuhan ini telah menyediakan tempat parkir yang cukup luas dan aman, Anda tidak perlu khawatir untuk menitipkan kendaraan Anda selama 1 malam apabila Anda ingin menginap di pulau seribu. 

Selain menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat menggunakan transportasi umum seperti Bus Trans Jakarta dan berhenti di halte Pelabuhan Muara Angke. Harga tiket Busway sebesar Rp 3.500.,-

2. Pesan Melalui Aplikasi Jacket Boat

Pemprov DKI Jakarta sudah menyiapkan aplikasi khusus yang membantu masyarakat dalam mengunjungi kepulauan Seribu. Aplikasi Jacket Boat merupakan platform pemesanan tiket kapal secara online yang memungkinkan Anda memesan tiket kapal dari manapun. Akan tetapi, terdapat beberapa kekurangan dari aplikasi ini, seperti : Tiket yang hanya bisa Anda beli H-1 dari keberangkatan (Pukul 17:00) dan batasan bahwa satu user hanya dapat melakukan satu pemesanan di hari yang sama (Anda tidak bisa memesan tiket keberangkatan dan kepulangan pada hari yang sama)

Berikut beberapa tips pemesanan tiket melalui Jacket Boat
  • Persiapkan No KTP Anda (Dibutuhkan dalam pendaftaran)
  • Pastikan device dan koneksi internet Anda stabil menjelang pukul 17.00, tiket akan diperbarui setiap harinya pada pukul 17:00, Anda bisa me-refresh page nya secara berkala.
  • Apabila Anda menginginkan kepulangan dan keberangkatan dihari yang sama (Tidak menginap) maka gunakan 2 devices untuk pemesanan, hal ini terjadi karena Anda hanya bisa memesan satu perjalanan dalam 1 hari.
Harga tiket yang dijual menggunakan aplikasi Jacket Boat kurang dari Rp 35.000,- / orang. Sehingga Anda hanya memerlukan biaya sekitar Rp 70.000,- untuk biaya pulang pergi dari pelabuhan Muara Angke. Tarif tertentu dapat berubah menyesuaikan destinasi pulau yang Anda pilih

3. Siapkan Barang Bawaan dan Keperluan Pribadi Anda!

Dalam berlibur, Anda tentu perlu memikirkan ketersediaan penginapan, rumah makan, hingga toilet umum yang akan Anda butuhkan. Sebenarnya beberapa pulau--seperti pulau Pari telah dilengkapi dengan berbagai rumah makan, WC umum, bahkan penginapan. Anda dapat menyiapkan snack-snack ringan dan air mineral selama perjalanan Anda untuk menghemat pengeluaran, namun kuliner yang tersedia di kepulauan seribu tidak kalah enak loh! Di pulau Pari sendiri terdapat beberapa rumah makan yang menyediakan berbagai hidangan laut dan tumisan yang menggugah selera! dan menariknya, harga di sini masih masuk dalam kategori wajar (tidak mahal) dibanding kuliner di tempat wisata pada umumnya.

Penginapan di Kepulauan Seribu banyak terdiri dari Homestay milik warga setempat, hanya beberapa Pulau yang memiliki resort besar. Untuk mendapatkan penginapan Anda dapat memesannya secara online atau secara langsung, Beberapa warga akan bergegas menghampiri kapal Anda dan menawarkan penginapan bila Anda berkenan untuk menginap, mereka juga akan menawarkan apabila Anda ingin mencoba wahana Air seperti Snorkeling dan wisata lainnya!




Nah, berikut tips dan cara berlibur ke Pulau Seribu! Selalu jaga alam kita dan tidak merusak lingkungan kemanapun Anda berlibur ya!




Sering Mengalami Emotional Trigger? Berikut Ciri, Tips dan Penyebabnya!

Sering Mengalami Emotional Triggers? Berikut Ciri, dan Tips Mengatasinya!

Ditulis oleh : Fatihatun Puti Sabrina 

Emosi merupakan sesuatu yang selalu hadir dalam keseharian kita. Perasaan marah, senang, sedih, merupakan hal yang normal, namun sudah tahukan Anda bahwa beberapa gejolak emosi tersebut memiliki tujuan khusus dan menyebabkan reaksi yang intense pada masing-masing orang? Hal ini dapat disebut dengan emotional triggers. 

Emotional triggers biasanya terjadi ketika suatu keaadan atau kondisi yang kita hadapi memicu reaksi emosi yang besar pada diri kita. Emotional triggers biasanya tidak bersumber dari apa yang terjadi saat ini, namun merupakan sesuatu yang terjadi di masa lampau dan masih memberikan impact pada seseorang hingga saat ini (dapat karena pengalaman ataupun trauma di masa lalu). 

Mengatasi Emotional Triggers

Apa ciri ciri orang yang terkena emotional triggers?

• Jantung berdegup 
• Tangan berkeringat
• Gemetar
• Merasa pusing 
• Perut terasa tak nyaman (mual)
• Merasa sedih atau marah 

Emotional triggers dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu anxiety triggers yang berasal dari rasa panik dan stress, trauma triggers yang terjadi akibat secara sadar atau tidak sadar menghindari suatu kejadian atau trauma tertentu, dan anger triggers—merasa marah atau terluka akan kondisi tertentu 

Lalu Apa Tips Yang Dapat Kita Lakukan Dalam Mengatasi Emotional Triggers

1. Melatih Pernafasan 

Ketika merasakan emotional triggers tubuh kita akan masuk  pada mode nervous. Kita akan merasa gugup dan tidak nyaman. Hal pertama yang dapat kita lakukan adalah dengan belajar untuk melatih pernafasan kita (practice breathing). 

Lakukan hal sederhana seperti menarik nafas dari perut, menahan selama beberapa detik, kemudian hembuskan secara perlahan dari mulut. Teknik pernafasan ini tidak hanya membantu ketika kita mengalami emotional triggers, namun juga membantu ketika kita merasa stres atau cemas. 

2. Observasi Sesuatu Yang Men-triggers diri Anda

Selanjutnya Anda dapat mengubah judgement menjadi observasi.  Saat mengalami emotional triggers sangat wajar bila ego mencoba mempengaruhi pikiran kita. Sesuatu yang mungking bukan masalah besar bisa terasa seperti beban besar dan membuat kita sangat tidak nyaman, dan hal tersebut wajar untuk kita rasakan. 

Untuk mengatasi situasi ini, ubah judgement pada diri kita menjadi observasi. Cobalah untuk benar-benar memahami apa yang saat ini terjadi, dan lihat situasi dari prespektif yang lebih luas. 

Semisal ketika Anda merasakan triggers emosi akibat teman Anda pergi tanpa memberi kabar pada Anda, dibanding dengan memberikan judgement dan memikirkan hal negative yang mungkin teman Anda lakukan, cobalah pikirkan kemungkinan yang terjadi dari sudut pandang yang lebih positif. 

Pahamilah bahwa semua tak seburuk apa yang Anda pikirkan!  

3. Pahami Bahwa Semua Merupakan Sesuatu Yang Wajar

Mungkin  orang lain akan melihat Anda bereaksi berlebihan untuk triggers emosi yang Anda rasakan, namun emotional triggers pada masing-masing orang tentu berbeda. Orang lain dapat melihat dari apa yang bisa mereka lihat, padahal emotional triggers tidak disebabkan oleh kondisi yang terjadi sekarang, namun pengalaman masa lalu yang kembali terpicu ketika kita menghadapi kondisi atau siklus yang mirip.

Sangat wajar bila Anda merasakan gejolak emosi yang sangat intens. Anda tidak perlu merasa bersalah atas semua yang Anda rasakan, terima dengan lapang semua yang Anda rasakan agar kondisi yang Anda alami cepat usai.  Ingat, triggers emosi adalah hal yang wajar!

4. Cari Sumber Dari Emotional triggers

Seperti yang kita singgung sebelumnya, emotional triggers bukan reaksi yang bersumber dari apa yang kita alami saat ini. Emotional triggers biasanya dipicu dari pengalaman hidup ataupun luka lama yang belum diselesaikan (secara sadar atau tidak sadar). 

Sebagai contoh, seseorang yang pernah ditinggalkan (mengalami abandoned issues) entah oleh orang tua, atau orang terdekat di masa lampau—mungkin akan merasakan emotional triggers ketika teman mereka meninggalkan mereka atau pergi tanpa meninggalkan pesan apapun pada mereka. 

Ketika saya berkonsultasi dengan tenaga ahli mengenai kondisi saya yang sangat mudah cemas dan khawatir karena hal kecil, tenaga ahli tersebut mengajak saya untuk kembali melihat masa kecil saya, dan bersama-sama  mencari sumber yang melatar belakangi sikap saya saat ini. Semua kejadian di masa lalu saya membentuk diri saya sekarang (entah kenangan manis atau pahit). Hal ini menunjukkan bahwa triggers emosi juga dapat menunjukkan dimana letak permasalahan dalam diri kita yang belum sempat terselesaikan. 

Beberapa Kondisi Yang Menjadi Penyebab Emotional Triggers

• Penolakkan
• Pengkhianatan
• Merasa tak memiliki kendali 
• Kurangnya validasi dari orang sekitar
• Merasa diabakan 
• Merasa kehadirannya tidak dibutuhkan 
• Tidak diberi kepercayaan, kurangnya kepercayaan pada diri sendiri

Kita tidak dapat memilih stimulus apa yang kita terima dari luar, namun kita dapat menentukan seperti apa reaksi yang akan kita berikan. Bila Anda mengalamai emotional triggers, berikan diri Anda space untuk benar-benar memahami apa yang Anda rasakan. Terima semuanya dengan menyadari bahwa ini merupakan hal yang wajar dialami semua manusia. Jadikan triggers yang Anda alami sebagai kesempatan untuk mengenal diri Anda lebih dalam, untuk menyelesaikan beberapa masalah dalam diri Anda yang belum usai. 




Reference:




Review Buku Les Miserable By Victor Hugo

Review Novel Les Miserable By Victor Hugo 

Ditulis oleh : Fatihatun Puti Sabrina





Selama masih ada pengutukan sosial, dengan alasan hukum dan adat, yang ketika berhadapan dengan peradaban secara artifisial menciptakan nereka di muka bumi dan merumitkan takdir ilahiah dengan ketidakabadian manusia; selama tiga masalah zaman kita tak terpecahkan--degradasi manusia karena kemiskinan, kehancuran perempuan karena kelaparan, dan pengerdilan masa kanak-kanak karena kegelapan fisik dan spiritual; selama ketercekikan sosial masih mungkin terjadi di daerah-daerah tertentu; dengan kata lain, selama ketidakpedulian dan penderitaan tetap bercokol di muka bumi, buku-buku semacam ini selalu ada gunanya. - Hauteville House 1862


Les Miserable, merupakan novel fiktif yang dirilis pada tahun 1862 oleh Victor Hugo--seorang penulis puisi, novelis, dan penulis naskah drama asal Prancis yang lahir pada tanggal 26 Februari 1802. Novel Les Miserable ditulis Hugo dalam waktu kurang lebih 16 tahun ketika Hugo mengalami pengasingan di pulau Guernsey pada tahun 1855.

Awalnya cerita Les Miserable pertama kali saya ketahui dari lagu musikal "I dreamed a dream", dan "On my own" yang cukup populer sebagai lagu yang kerap dibawakan dalam drama musikal dan film layar lebar. Saya sempat terpikir bahwa cerita ini berfokus pada kisah cinta dan jalan hidup Fantine--tokoh fiksi wanita dalam novel Les Miserable, namun diluar dugaan Les Miserable jauh dari sekedar novel romansa klasik, novel ini justru banyak 'menyentil' ketimpangan sosial yang banyak terjadi, cacatnya hukum dan politik, hingga peperangan batin manusia.

Pelajaran Hidup Dari Kisah Jean Valjean 

Jean Valjean--dalam cerita ini merupakan seorang lelaki yang lahir dari keluarga miskin di Prancis, tumbuh dengan kerasnya kehidupan jalanan tanpa pernah belajar menulis dan membaca, Jean Valjean hidup berdampingan dengan kemiskinan. Jean Valjean dihukum selama 19 Tahun dan bekerja paksa di sebuah kapal karena tertangkap basah mencuri sebuah roti untuk memberi makan saudara kecilnya yang kelaparan. 

19 Tahun lamanya ia harus menderita di kapal kerja paksa karena mencuri sepotong roti akibat kelaparan. Kerasnya hidup ternyata turut mengeraskan hatinya, rasa bencinya terhadap kehidupan semakin bertambah setelah ia mendapat pengasingan dan dikucilkan masyarakat saat ia bebas. 

Antara Kemiskinan, Kejahatan, dan Kebutuhan Dasar Manusia

Dari kisah hidup Valjean, Victor Hugo memberikan banyak pelajaran sekaligus sentilan terhadap norma sosial dan realita yang terjadi bahkan sampai saat ini. Korelasi antara kemiskinan yang berakhir pada 'perilaku kriminal' dengan desakan kebutuhan dasar manusia untuk bertahan hidup, berhasil membuat pembaca bertanya-tanya, apakah dalam keadaan seperti ini hukuman pantas diterapkan? Atau, adakah pihak lain yang seharusnya turut bertanggung jawab dalam kondisi ini? apakah setelah penerapan hukuman ini keadaan jauh menjadi lebih baik? 

Rasa marah dan jengkel akibat ketidakberdayaan--yang sialnya kita sadari sering terjadi di sekitar kita--berhasil memainkan emosi pembaca. 

Kerasnya Hidup, Turut Mengeraskan Hati Manusia

Karakter Jean Valjean yang sebelumnya baik dan berubah menjadi penuh dendam dan kebencian setelah keluar dari kapal kerja paksa cukup menggambarkan bagaimana kemiskinan dan kerasnya kehidupan turut mengeraskan hati manusia. Penderitaan tak henti menutup nurani menjadi rasa benci. Membenarkan banyak perkataan orang bahwa "Ketika anda miskin dan tak perdaya, kemungkinan Anda untuk membenci kehidupan semakin besar"

Sekali Buruk, Anda Di Cap Buruk Selamanya.

Dalam buku ini tokoh Jean Valjean memperoleh pengasingan--bahkan tindakan jahat-- dari orang-orang 'baik'--akibat riwayatnya yang pernah menjadi narapidana selama 19 tahun. Ia mendapat kartu identitas berwarna kuning (Menandakan bahwa ia merupakan narapidana), yang membuat semua orang menolak memberi penginapan, bahkan makanan ketika Jean Valjean bebas dari penjara. 

Cerita ini menggambarkan apa yang terjadi di kehidupan kita sekarang, orang-orang yang telah menerima hukuman kerap dicap buruk dan menerima pengasingan dari masyarakat sekitar. perpindahan peran antagonis dan protagonis yang terjadi tanpa disadari, kadang merubah pelaku menjadi korban, dan pelaku sebenarnya bertingkah sebagai korban. 

Dikeraskan dengan hidup, Dilembutkan oleh Cinta.

Salah satu bagian favorite dari novel ini adalah bagian di mana Jean Valjean bertemu seorang uskup yang masih bersikap baik dan tetap menolong Jean Valjean sekalipun Jean Valjean telah mencuri barang dirumah uskup tersebut. Bagian ini menunjukkan bagaimana kerasnya hati manusia dapat kembali luluh dengan terus disentuh oleh kebaikan, rasa bencinya terhadap semua orang perlahan runtuh ketika ia melihat bahwa masih banyak orang baik--yang tetap memilih bersikap baik sekalipun ia telah melakukan hal jahat kepadanya. 

Pertemuan Jean Valjean dan Cosette--anak dari Fantine--membentuk ikatan cinta kasih layaknya seorang ayah dan anak dari dua orang yang sama-sama merasakan kerasnya hidup. Cosette yang harus bekerja di umurnya yang masih enam tahun, dan Jean Valjean yang untuk kedua kalinya keluar dari kapal kerja paksa merasa memiliki dan ingin melindungi satu sama lain. Terbentuknya ikatan dari dua insan ini cukup menyentuh, terlebih ketika keduanya memilih untuk menjalani hidup di jalan yang benar setelah ketidakadilan yang meresa rasakan. 


Penggambaran Karakter Tokoh yang Menarik

Novel ini menggambarkan karakter yang cukup menarik dalam ceritanya, menggunakan sudut pandang orang ketiga, Victor Hugo membuat karakter yang kuat dan terasa nyata disaat yang bersamaan, karakter Javret--seorang inspektur polisi--fanatik hukum yang menjunjung 'keadilan' di atas moral dan kemanusiaan. Karakter yang status sosialnya tidak mungkin tercela, namun terasa sangat memuakkan. 

Fantine, seorang wanita polos yang harus menderita karena kemiskinan--yang diperburuk karena pengucilan masyarakat akibat ia membesarkan anaknya tanpa seorang ayah. Dan tentunya Jean Valjean, seorang narapidana yang bertobat dan memilih jalan kebaikan--sekalipun dengan terus dilanda banyak rintangan. 

Les Miserable Lebih Dari Sekedar Novel Fiktif

There is always more misery among the lower classes, than there is humanity in the higher - Victor Hugo
Bagi saya novel ini bukan sekedar cerita fiktif belaka, Novel ini seolah-olah tengah menunjukkan bobroknya realita kehidupan dan norma sosial yang terjadi hingga saat ini. Sekalipun novel ini memiliki tebal hampir 600 halaman, namun dengan pesan moral dan penyajian konflik yang berhasil memainkan emosi pembaca, sangat wajar bila Les Miserable menjadi salah satu novel best seller dari Victor Hugo!



Sudut Pandang : Antara Spiritual, Religius, dan Pentingnya Rasa Percaya Kepada Tuhan

Sudut Pandang : Antara Spiritual, Religius, dan Pentingnya Rasa Percaya Kepada Tuhan

Ditulis oleh : Fatihatun Puti Sabrina


 

 "Just because you can’t see the air, doesn’t mean you stop breathing. And just because you can’t see God, doesn’t mean you stop believing.”

— Nicky Gumbel


Salah satu quotes favorite saya yang sesuai dengan subjek yang akan saya bahas adalah quotes dari Nicky Gumbel, yang menyinggung akan bagaiman Tuhan ada dalam hidup kita sekalipun tak bisa dilihat secara kasat mata, bagaikan udara yang tak bisa kita lihat namun dapat kita rasakan dan hadirnya dibutuhkan dalam hidup manusia. 


Memahami Perbedaan Spiritual dan Religius

Kebanyakan dari kita beranggapan bahwa spiritual dan religius merupakan satu hal yang sama, namun dua hal ini merupakan dua hal yang berbeda. Religius lebih mengarah pada practice , suatu kepercayaan yang dilakukan dan biasanya berkaitan dengan sebuah komunitas atau sekelompok orang dengan sistem kepercayaan yang sama. Sedangkan spiritual lebih mengarah pada koneksi seseorang dengan Tuhan, juga menyangkut tujuan, dan koneksi yang seseorang bangun dengan diri sendiri, orang lain, serta lingkungan di sekitarnya. 


Memahami Makna 'Keep a Faith' Yang Sebenarnya

Saya pernah menyinggung sedikit tentang makna keep a faith dalam postingan Memahami Peran Diri Menghindari Hidup Dalam KompetisiKeep a faith kita benar-benar diuji ketika kita masih merasa percaya, yakin, sekalipun berada dalam situasi yang terasa tidak menyenangkan. Kita tidak mengerti apa lagi yang bisa kita lakukan, seolah belum ada jalan yang bisa kita temukan. 

Tentunya ada perbedaan antara pasrah dan berserah, pasrah adalah ketika kita sudah berhenti berusaha ketika nyatanya masih ada cara yang bisa kita lakukan, sedangkan berserah adalah menyadari bahwa kita sudah melakukan usaha maksimal, baik dari aksi maupun doa, dan situasi yang kita  hadapi belum menemukan titik terang. Kondisi kedua saya yakini sebagai makna keep a faith yang sebenarnya. Menerima dan meyakini bahwa kita berada dimana kita harus berada sekarang. Tempat yang kita pijak saat ini adalah tempat dimana seharusnya kita berdiri. Sekalipun saat ini kita berada di tempat yang tidak nyaman, kita merasa gagal dan tertinggal, namun dari apa yang saya alami--situasi ini adalah kondisi yang harus saya alami sebelum Tuhan memberikan saya hadiah yang lebih baik. Apa yang tidak saya dapatkan, merupakan perlindungan Tuhan. 


Bukan Sekedar Apa Yang Kita Lakukan, namun Perihal Rasa 'Yakin' Dalam Hati

Saya merasakan bagaimana Tuhan menyelamatkan hidup saya dalam banyak hal, khususnya disaat saya merasa ketakutan. Saya menyadari bagaimana alam bawah sadar manusia sangat aktif, sensitifitas membuat saya menangkap banyak hal, baik sesuatu yang positif ataupun sesuatu yang kurang bersahabat. Mimpi bagi saya mengambil peran yang besar, dalam state positif, ini seperti gerbang komunikasi diri saya dan spirit. Kadang saya terbangun dengan  pemikiran aneh yang membuat saya memiliki urgensi untuk menulis suatu yang ternyata mean to be found by someone, terkadang mimpi saya hanya sesuatu yang abstrak, namun bisa saya tangkap maksud dan emosinya--terutama bila menyangkut seseorang.

Akan tetapi, dalam state negatif, saya sering terbangun di malam hari dan merasa ketakutan, baik rasa was-was yang membuat saya memandang satu titik dalam ruangan ketika saya terbangun, atau rasa takut yang membuat saya bergegas lari menyalakan lampu dan keluar dari ruangan. Kadang kala berupa mimpi di dalam mimpi, dan yang paling menyebalkan adalah sleep paralyses. 

Dalam banyak kejadian yang saya alami, saya merasakan bagaimana doa membantu saya merasa aman  disaat saya ketakutan,  bagaimana rasa perlindungan saya rasakan ketika saya merasa tak nyaman. Adanya rasa percaya yang saya milikki ke Tuhan membuat saya berpikir bahwa sekuat apapun entitas yang saya hadapi, saya jauh lebih kuat karena saya bersama Tuhan. Ini memberi keberanian dan kekuatan dalam hati saya. Di lain sisi, pemahaman bahwa semua proteksi yang saya dapat merupakan perlindungan dari Tuhan, menyadarkan saya bahwa manusia tak memiliki daya apapun tanpa adanya Tuhan. Rasa yakin membuat saya powerful dan powerless di saat yang bersamaan. 


United spiritual around the world, Can Be Healing For The Planet

“Prayer is not asking. It is a longing of the soul. It is daily admission of one's weakness. It is better in prayer to have a heart without words than words without a heart.”
― Mahatma Gandhi
Terlepas dari latar belakang dan perbedaan keyakinan yang kita milikki, jika kita semua menyadari, there's a battle every day, between the light and darkness. Rasa takut (khususnya dari anak anak), kurangnya pengenalan ke dalam diri sendiri, menipisnya rasa kepedulian satu sama lain, serta hilangnya rasa percaya manusia kepada Tuhan merupakan sesuatu yang memberikan dampak besar pada dunia sekarang. Bila satu doa dari satu orang dapat mengubah banyak hal dalam hidupnya dan hidup orang lain, bisakah Anda bayangkan bila semua orang berdoa untuk dunia yang lebih baik ?





10 Lirik Terbaik Aurora, Mana Yang Menjadi Lagu Favoritemu?

10 Lirik Terbaik Aurora, Mana Yang Menjadi Lagu Favoritemu?

Ditulis oleh : Fatihatun Puti Sabrina 

Aurora Aksnes, merupakan seorang penyanyi, penulis lagu, sekaligus penari berkebangsaan Norwegia. Penyanyi berumur 26 tahun ini terkenal dengan lagu 'Runaway' yang ia tulis saat usianya masih 11 tahun. Selain lagu Runaway, masih banyak lagu menarik lain yang ia tulis! Berikut 10 lirik terbaik dari lagu-lagu Aurora!



1. Exhale, Inhale 

Crawl beneath the earth to feel the hunger and the thirstIf you could fly and be the bird, then you would see the forest burnMy dear, come nearDo you understand what is happening?

Berbeda dengan kebanyakan penulis lagu yang bercerita seputar percintaan, lagu Aurora mengangkat tema yang cukup unik, salah satunya pada lagu Exhale inhale. Pada lagu ini, Aurora menyampaikan bahwa penting bagi kita untuk lebih peka dengan semua yang ada di sekitar kita, untuk meminta pertolongan ketika kita memerlukan bantuan, dan memberikan bantuan kepada semua yang membutuhkan.

2. The Seed 

When the last tree has fallenAnd the rivers are poisoned
You cannot eat money, oh no 

The seed adalah lagu yang bercerita tentang manusia dan bumi, khususnya--tentang bagaimana kita kerap lupa bahwa dengan merusak dan acuh pada lingkungan di sekitar, kita membuat diri kita sendiri berada dalam masalah yang besar. Lagu ini bahkan turut dibawakan dalam rangka memperingati Hari Bumi di 2021 silam!

3. Running With The Wolves 

Trick or treat, what would it be? 
I walk alone, I'm everything
My ears can hear and my mouth can speak
My spirit talks, I know my soul believes 

 I fell in love with this song the first time I heard it!  Running with the wolves memberikan makna kebebasan, keberanian untuk keluar dari kebiasaan sekalipun kita harus berjalan seorang diri. Freedom, wild, and brave, adalah kata yang tepat menggambarkan lagu ini. 

4. Heathens 

We fell from sky with graceAnd landed in her soft and warm embraceShe gave her love, her gift of life
So we could live with her 

Beberapa orang mengatakan lagu ini dinyanyikan untuk mother earth, spirit yang menjaga Bumi, dan lagu Heathens menceritakan akan bagaimana Ia memberikan cinta kasih sekalipun manusia kerap membuat kekacauan. Versi lain dari makna lagu ini mengatakan bahwa lagu Heathens merupakan lagu yang bercerita mengenai kisah "Eve atau hawa" yang memakan buah terlarang di surga, dan mendapat hukuman di Bumi. 

5. Cure For Me 

I run from the liars, the fuel on the fireI know I created myselfI know I can't fight the sad days and bad nights
But I never asked for your help 

Lirik lagu terbaik selanjutnya jatuh kepada lagu cure for me. Salah satu track yang berada dalam album The Gods We Can Touch. Lagu ini mengajak kita untuk mencintai diri kita tanpa memperdulikan apa yang dipikirkan orang lain, serta melakukan penerimaan terlepas dari semua standar yang saat ini berada di kehidupan sosial kita.

6. Everything Matters

You're part of the dawn where the light comes from the dark 
You're a part of the morning and everything matters

Masih dari album The Gods We Can Touch, lagu everything matters membawa kita untuk menyadari bahwa kita merupakan bagian penting dari semesta yang luas. Lagu ini ini membawa pendengar untuk mengingat siapa diri mereka yang sebenarnya, dan menyadari bahwa selalu ada hal-hal menarik dari sesuatu yang kita anggap kecil dan tidak penting!

7.  Forgotten Love

And my dreams become sweeter when something is missingI'm in love with the hunt itselfIt makes me feel alive, alive

Sedikit menyinggung tenang cinta, lagu ini menggambarkan kondisi seseorang yang pada akhirnya merasa terbebas dan kembali hidup dari fase patah hati. Seperti sebuah fase, ada kalanya hari kita terluka, dan waktu mengambil peran untuk menyembuhkan. 

8.  QUEENDOM

The underdogs are my lions
The silent ones are my choir
The women will be my soldiers
With the weight of life on their shoulders

Lagu ini mengangkat tema tentang self empowerment, untuk perempuan, anak-anak, hewan, dan semua orang yang selama ini merasa bahwa mereka diabaikan. Queendom menceritakan bahwa setiap orang pantas dihargai dan 'dilihat' keberadaannya. 

9.  Midas Touch 

I'd find you on your kneesAnd you'd beg for me to beThe woman on your throneBut I'd rather be alone

A king, a horrible lover. Dalam Mitologi, midas diceritakan sebagai orang yang dapat mengubah apapun yang ia sentuh menjadi emas. Alih-alih membawa kebahagiaan, hal ini membawa kesengsaraan dalam banyak hal.  Aurora menulis lagu Midas touch untuk menggambarkan sebuah hubungan cinta yang tidak sehat, Midas mengira ia memuliakan kekasihnya dengan semua hal yang ia milikki, padahal kekasihnya merasa sengsara.

10. Runaway 

And I was dancing in the rainI felt alive and I can't complain
But no, take me homeTake me home where I belong, I can't take it anymore

Yap, tidak lengkap rasanya bila tidak memasukkan lagu Runaway ke dalam daftar lirik terbaik kali ini! Uniknya, lagu yang ditulis ketika Aurora berusia 11 tahun ini baru terasa make sense bagi sang penulis ketika ia bertambah umur! Aurora mengakui bahwa ia tidak mengerti betul makna lagu ini ketika ia menulisnya, ia hanya merasa ingin pulang dan berpikir bahwa ia tidak berada pada tempat dimana ia seharusnya berada. 


Nah itulah 10 lirik terbaik dari Lagu Aurora! Mana yang jadi lagu Favoritemu?


 

Bagaimana Cara Menyeimbangkan Sisi Feminine dan Masculine dalam Diri Manusia? Simak Tips Berikut ini!

Bagaimana Cara Menyeimbangkan Sisi Feminine dan Masculine dalam Diri Manusia? Simak Tips Berikut ini!


Ditulis oleh : Fatihatun Puti Sabrina 

Pada dasarnya, semua manusia memiliki sisi feminin dan maskulin dalam diri masing-masing. Sisi maskulin pada diri seseorang, berorientasi pada action, pencapaian, yang diimbangi dengan pemikiran yang logis dan terstruktur. Sedangkan sisi feminin dalam diri kita mendorong kita untuk lebih intuitif, melakukan penerimaan, dan kasih sayang. Keseimbangan kedua hal ini  dibutuhkan dalam diri kita untuk benar-benar merasa utuh. Berikut contoh kurang seimbangnya sisi maskulin dan feminin dalam diri seseorang :


Kiran Debi, menyatakan bahwa seimbangnya energi feminin dan maskulin pada diri manusia dapat ditunjukkan dari beberapa sikap berikut, seperti: 

1. Bisa berpikir dengan logis,  namun disaat bersamaan memiliki rasa empati dan intuitif
2. Dapat tegas dalam mengambil keputusan, di lain sisi penuh pengertian dan kasih sayang
3. Memiliki mimpi dan ambisi yang terstruktur, namun disaat bersamaan dapat melakukan penerimaan (going with the  flow) dalam mencapai proses tersebut.  

Dari sana kita dapat melihat bahwa keseimbangan dua sisi ini membawa dampak positif bagi diri sendiri. Terlalu lama berada dalam energi maskulin  tentu tidak baik bagi sisi feminin kita, begitu pun sebaliknya, Lalu bagaimana caranya menyeimbangkan sisi feminin dan maskulin?

1. Listen to Your Heart 

Deep down, kita mengerti sisi mana yang mendominasi pada diri kita. 

Apakah Anda seseorang yang logis, action oriented, berpacu pada goals dan pencapaian, atau orang yang intuitif, cenderung menggunakan hati dan perasaan, serta lebih ekspresif? 

Apakah Anda lebih senang membangun, atau menjaga? Apakah Anda mem-provide dari material dan perlindungan, atau lebih cenderung merawat dengan kasih sayang? 

2. Identification Which Sides More Dominant For You 

Kita tidak bisa menyeimbangkan dua sisi ini jika kita belum mengerti sisi mana yang lebih dominan dan sisi mana yang jarang muncul pada diri kita. Feminine energy cenderung berada pada tubuh perempuan, dan masculine energy kebanyakan berada pada tubuh lelaki, Akan tetapi, sangat memungkinkan bila Anda lelaki namun energi yang mendominasi diri Anda adalah feminine.

Kita perlu merasakan pada sisi mana tubuh kita lebih sering beroperasi. Akan tetapi, Anda perlu memastikan bahwa Anda tidak membuat fragmentasi dengan diri sendiri. 

Sebagai contoh, dahulu, saya pernah berpikir bahwa saya seorang maskulin karena sisi ini yang selalu bawa dalam keseharian saya--sisi ini yang sering saya tunjukkan ke luar. Saya merasa saya seseorang yang logis, action oriented, dan aktif secara fisik. Namun ternyata, maskulin yang selalu muncul merupakan proteksi bagi sisi feminine saya yang selama ini terluka. Sisi feminine saya memilih bersembunyi, karena feminine energy memerlukan rasa aman untuk berinteraksi dengan dunia luar. Akhirnya, kedua sisi ini tidak imbang, masculine pada saya terlalu aktif. 

Coba berikan waktu pada diri Anda, lihat semua fragmen dalam diri Anda, dan lakukan penerimaan. Berikan kesempatan kepada dua sisi ini untuk berinteraksi dengan dunia luar. Anda bisa memanfaatkan rasa trigger yang Anda terima dari luar sebagai cara untuk menunjukkan bagian dari diri Anda yang perlu Anda beri perhatian lebih. 

3.  Embrace Both of Your Energy 

Mustahil untuk membuat kedua sisi ini selalu balance dalam diri kita, namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membuat diri kita lebih terhubung dengan kedua sisi ini. 

A. Feminine Side

Bila Anda menyadari, dunia yang kita tempati saat ini lebih banyak beroperasi untuk para masculine. Kebanyakan dari kita--manusia--sibuk membangun dan membuat sesuatu yang baru, alih-alih menjaga dan merawat apa yang sudah dibangun. Mungkin ini juga yang menjadi alasan mengapa mother earth--spirit yang menjaga bumi--memiliki energi feminin. Berikut cara terhubung dengan sisi feminin :

>Find or Create Something to Express Your Self  : Feminine adalah perihal merawat, menjaga, dan melahirkan (bisa dalam artian benar-benar melahirkan, bisa juga dengan menciptakan sesuatu). Anda bisa membayangkan figur seorang Ibu atau seorang perempuan. Untuk membantu sisi ini terhubung dengan diri Anda, pastikan bahwa Anda tetap terhubung dengan emosi yang Anda rasakan. biarkan sisi feminine membantu kita untuk lebih present, menerima di mana Anda berada sekarang tanpa terlalu mengkhawatirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Menulis jurnal, scripting, bermain musik, melukis, bahkan menari  dapat menjadi kegiatan yang membantu terhubung dengan sisi feminine kita.

>Practice Giving, Sharing & nurturing : Selain dengan melakukan aktivitas di atas, membiasakan diri untuk merawat dan menjaga hewan, tanaman, atau menunjukkan kepedulian dengan orang di sekitar kita dapat menjadi pilihan. Kebiasaan ini melatih sisi nurturing sekaligus rasa empati ke semua makhluk hidup

>Make Sure You Stay Grounded : Kita perlu ingat, bahwa ada kalanya sisi feminine kita memerlukan rasa aman hingga ia bisa berinteraksi dengan dunia luar. Terkadang, padatnya kehidupan sehari-hari membuat kita merasa bias, sisihkan waktu untuk diri sendiri.

B. Masculine Side

>Be More Responsible for Your Life : Berbeda dari feminine yang lebih mengarah pada penerimaan, sisi masculine dalam diri kita mendorong kita untuk lebih berani bertanggung jawab untuk setiap hal yang kita lakukan. Latih diri kita untuk lebih berani melakukan hal yang belum pernah kita lakukan sebelumnya, tentunya dengan memahami bahwa setiap tindakan memiliki risiko. Buatlah visi, sekaligus misi yang akan membantu diri kita terbiasa untuk merencanakan dan membuat strategi.

>Speak Directly : Satu traits yang sering menjadi permasalahan masculine adalah kemampuan untuk lebih terbuka, jujur, dan mengatakan pemikirannya dengan tegas. Pemahaman mengenai keterbukaan emosi yang cenderung kita anggap sebagai kelemahan untuk seseorang lelaki adalah hal yang keliru. Mulai saat ini, jangan anggap keterbukaan sebagai kelemahan ya! Berani untuk berbicara dan utarakan pendapat yang Anda pikirkan.

>Try Challenging Activities Bila aktivias yang membantu kita terhubung dengan sisi feminine lebih mengarah pada suatu kreativitas, keindahan, dan seni. Aktivitas yang dapat menarik bagi sisi masculine biasanya merupakan kegiatan yang lebih menantang dan memicu adrenali. Anda bisa lakukan olahraga yang Anda sukai, seperti hiking, dan masih banyak lagi. 

Balancing Feminine and Masculine Energy

Saya memaknai keseimbangan feminine dan masculine dalam diri seseorang bukan sebagai sesuatu yang mati-matian kita jaga keseimbangannya. Penerimaan bahwa ada kalanya kedua sisi ini tidak seimbang, akan membuat kita bisa menjalani hidup dengan lebih mengalir, tanpa merasa bahwa kita perlu mengontrol banyak hal. "Seimbang" disini lebih saya maknai dengan mengetahui kapan kita harus berada pada sisi feminine kita, dan kapan harus berada pada sisi masculine kita. Kapan menggunakan sisi feminine, kapan menggunakan sisi masculine, dan kapan kedua sisi ini harus beroperasi secara bersamaan. 

Nah begitu tips untuk menyeimbangkan sisi feminin dan maskulin dalam diri kita! Sudah siap mencobanya?






References :


Solitude, Menemukan Kekuatan Dalam Kesendirian

Solitude, Menemukan Kekuatan Dalam Kesendirian

Ditulis oleh : Fatihatun Puti Sabrina









Dr. Richard Carlson, seorang penulis sekaligus psychotherapist menjelaskan bagaimana waktu dengan diri sendiri memberikan impact yang penting dalam hidup seseorang. Dalam kondisi sibuk sekalipun, beliau selalu menyempatkan 10-15 menit paginya seorang diri. Dalam buku saya, the art of self-renewal, saya pernah menulis perihal bagaimana kesendirian mengajarkan manusia banyak hal. Kesendirian membantu kita memahami siapa diri kita yang sebenarnya.


Memandang Kesendirian Dari Persepsi Yang Lebih Positif 

Satu hal yang menjadi momok menakutkan dari kesendirian adalah munculnya rasa kesepian. Deep down, semua orang memiliki rasa takut untuk berakhir seorang diri, khususnya pada state di mana kita terpisah baik secara emotional ataupun physical dengan orang di sekitar kita.

Faktanya, Anda bisa saja dikelilingi oleh banyak orang namun merasa kesepian. Di sisi lain Anda bisa saja seorang diri namun hidup Anda terasa lengkap, Anda tidak merasa terbebani dengan kesendirian Anda. 

Rasa sepi yang paling menyedihkan adalah ketika kita merasa kesepian sekalipun berada di tengah keramaian, ini menjadi indikasi bahwa terdapat fragmentasi yang kita buat dengan orang di sekitar kita--yang bila digali lebih dalam, merupakan fragmen yang kita buat dengan diri kita sendiri, (bagian dari diri kita yang belum kita rangkul secara utuh). Hal ini membuat kita merasa bahwa ada sesuatu yang hilang, sesuatu yang menunggu untuk kita temukan. 

Sebagai contoh, ketika kita merasa kesepian di tengah keramaian, maka kita merasa bila kita tidak bisa terhubung dengan orang di sekitar kita, Tidak peduli seberapa banyak orang yang berbicara dengan kita, ini hanya seperti sebuah distraksi, it will never make you feel complete, because the first connection you have to built is the connection within yourself.

Selain itu, kita harus menerima bahwa tidak semua orang yang datang ke hidup kita akan terus tinggal. Adanya pemahaman bahwa setiap orang dapat berubah, akan memudahkan kita untuk menerima bahwa ada orang yang harus kita lepas, dan ada orang yang akan bertahan di sisi kita. Bahkan ketika saya mengatakan beberapa orang merupakan my soul tribe, bukan berarti mereka akan ada di hidup saya selamanya. Bila kita sudah tidak berjalan pada visi dan misi yang sama, maka lebih baik bila kita melangkah pada jalan yang berbeda. 

Ketika kita memahami setiap pertemuan merupakan pelajaran, kita akan mengerti bahwa ada saatnya kita bertemu dengan orang lain, belajar satu sama lain, dan bila pelajaran tersebut sudah dipenuhi, maka pertemuan telah berakhir. Lalu kita akan bertemu orang lain, dan siklus yang sama akan terulang kembali. People change, and that's okay.
 

Menemukan Kekuatan Dalam Kesendirian

Self esteem dan kepercayaan diri saya terbentuk ketika saya menyadari bahwa, satu-satunya orang yang bertanggung jawab dan paling capable dalam menangani masalah saya adalah diri saya sendiri. Dulu, saya cenderung membuat limitasi mengenai apa yang bisa, dan tidak bisa saya lakukan. Saya meyakini bahwa ketika seseorang mengatakan tindakan tersebut sulit, maka hal tersebut memang sulit. Saya berpikir bahwa hanya orang-orang yang saya anggap berkompeten, yang dapat menyelesaikan semua masalah yang saya hadapi saya, dan hal tersebut jelas keliru.  

Hal yang selama ini menjadi ketakutan terbesar saya, semua hal yang saya rasa mustahil untuk saya gapai, ternyata berhasil saya lalui, dan semua tidak seburuk apa yang saya bayangkan. 

Terkadang kita hanya perlu memberikan kepercayaan lebih besar untuk diri kita sendiri. Kita sering kali baru menyadari seberapa besar kekuatan yang kita milikki disaat kita tidak memiliki siapapun untuk bergantung. Ini juga yang menyebabkan keinginan  untuk selalu merasa aman bisa menjadi boomerang terbesar yang menahan kita untuk berkembang. 


Personal Traits, Kesendirian Sebagai Pilihan.


Bila diawal kesendirian saya merasa kosong dan kesepian, kini saya merasa dari kesendirian saya bisa terhubung dengan diri saya. Being present. Kesendirian adalah waktu dan tempat terbaik untuk ketenangan jiwa saya. Khususnya bagi saya yang sensitive, waktu untuk diri sendiri merupakan self care yang bisa saya lakukan. 

Kecenderungan untuk menarik diri dan menghabiskan waktu saya seorang diri selalu menjadi hal yang saya lakukan ketika saya menghadapi banyak masalah. Saya mengerti, ini merupakan kebiasaan yang saya bawa sejak kecil. Setiap saya merasa overwheelming, insecureatau mengalami banyak problem dalam hidup, saya memilih untuk tidak menemui siapapun, tidak juga dengan meminta bantuan.  Yang pertama, ada kecenderungan dari saya untuk mengatasi masalah saya sendiri, dan yang kedua saya tidak bisa mempercayai semua orang--sayangnya kadang situasi menyebabkan saya kesulitan terhubung  dengan orang-orang yang saya percayai. 

Saya tidak tahu dapat mengatakan hal ini sebagai traits buruk atau tidak. Disatu sisi, ini mengajarkan saya kemandirian, juga membangun kebiasaan untuk tidak lari kepada siapapun sebelum bercerita kepada Tuhan, namun di sisi lain--terutama ketika emotional state saya sangat buruk, saya seperti membuat hidup saya sendiri berada di dalam neraka. Mengerti kapan waktu yang tepat untuk bercerita dan meminta pertolongan adalah hal yang sedang saya pelajari sekarang. 


Untuk Anda Yang Merasa Selalu Sendiri Dalam Menghadapi Kesulitan.

Dulu, kesendirian hadir bukan seperti pilihan, saya menghabiskan banyak waktu untuk berpikir mengapa orang datang dan pergi dalam hidup saya, mengapa setiap ada proses pembenahan dan masa sulit dalam hidup saya, takdir seolah menempatkan saya seorang diri. Bukan karena semua orang di sekitar saya tidak baik dan pergi (beberapa ya, mereka meninggalkan saya), namun sering kali, orang terdekat yang saya percaya  tak bisa berada di samping saya karena beberapa kondisi. 

Awalnya, kondisi ini membuat saya merasa seperti victim, saya marah kepada hidup. Saya berusaha melakukan apapun yang saya bisa untuk orang di sekitar saya, namun ketika saya butuh bantuan, mengapa semua orang seolah ditarik menjauh dari hidup saya? Ketika saya terpuruk, kemana saya harus berlari? No matter how strong you are as a person, at the end of the day, you do need someone to rely on, someone who can comfort you

Saya mencoba bercerita pada salah satu orang yang saya percayai, mungkin menjadi satu-satunya orang yang mengetahui banyak hal dalam hidup saya. Saya berkeluh kesah--khususnya mengenai semua pattern yang terjadi di hidup saya, ketakutan terbesar saya, juga pertanyaan mengenai "mengapa ketika saya dalam kondisi sulit, semua orang yang ingin saya temui seolah ditarik menjauh dari hidup saya?". 

Dalam kondisi emosional yang kacau dan persepsi yang sempit, saya seperti berpikir bahwa Tuhan terlalu jahat karena tidak membeirkan satu orangpun di sisi saya saat saya tengah terpuruk, dan akhirnya saya belajar hal lain, bahwa semua terjadi karena Tuhan yakin bahwa Anda mampu, Anda mampu menghadapi semuanya, dan Tuhan ingin kita berkeluh kesah kepada-Nya, sebelum berkeluh kesah kepada makhluk lain. 

"And just as the Phoenix rose from the ashes, she too will rise. Returning from the flames, clothed in nothing but her strength, more beautiful than ever before."

- Shannen Heartz.

Tanpa berniat menggurui, saya tidak memaksa Anda untuk selalu kuat dan mengatasi masalah Anda sendiri, namun berkeluh kesah kepada Tuhan sebelum menyampaikannya ke orang lain patut kita lakukan mulai dari sekarang. Dan bila Anda merasa kewalahan menghadapi masalah Anda seorang diri, pahami limitasi Anda, dan minta bantuan pada orang-orang yang bisa Anda percayai. 


Yang Perlu Kita Pahami Dari Kesendirian

Menyadari seberapa besar kekuatan diri, memberikan rasa percaya pada diri sendiri, sekaligus membangun relasi terkuat yang menjadi dasar dari semua koneksi yang hadir dalam hidup kita merupakan semua hal yang saya pelajari dalam kesendirian.

Entah Anda lebih senang untuk menghabiskan waktu dengan diri sendiri, atau Anda seseorang yang lebih suka menyendiri, Anda harus menyadari pada state mana dan emosi apa yang kita rasakan dalam kesendirian, Anda bisa mengahabiskan waktu dengan banyak orang, membangun koneksi dengan orang lain, namun pastikan bahwa hubungan Anda dengan diri sendiri--yang merupakan fondasi dasar dari semua koneksi dalam hidup kita--sudah Anda bangun dengan baik.

Jika Anda seseorang yang sensitif seperti saya, Anda bisa memanfaatkan 'me time' sebagai self care untuk diri Anda. 10 hingga 15 menit yang Anda habiskan seorang diri bisa membantu Anda untuk lebih aware dengan apa yang Anda rasakan.

And if you are feeling lonely, or empty inside of you, recognize that it is a sign from yourself to find a missing piece from your soul, to collect all the fragments you have lost. To make  you feel complete, and this is the meaning of oneness.


Sekian yang bisa saya sampaikan dalam postingan kali ini, terima kasih telah mampir membaca 




Salam Hangat, 
Fatihatun Puti Sabrina

Sudut Pandang : Tentang Kasih Sayang Sesama Makhluk Hidup


Sudut Pandang : Tentang Kasih Sayang Sesama Makhluk Hidup 

Ditulis Oleh : Fatihatun Puti Sabrina 

"The greatness of a nation and its moral progress can be judged by the way its animals are treated." (Mahadma Gandhi)

Mahadma Gandhi, seorang politisi, aktivis, sekaligus penulis, menyatakan bahwa kualitas moral suatu bangsa dapat dinilai dari bagaimana hewan-hewan di sana diperlakukan. Semua hewan merasakan apa yang manusia rasakan, mereka merasa sedih, sakit, takut, frustasi, sama seperti kita manusia. Akan tetapi, banyak di antara kita yang masih menganggap 'justice' hanya berlaku untuk sesama manusia, padahal bila kita benar-benar menggunakan hati kita untuk berempati, kita bisa melihat, merasakan, dan mendengar, bahwa mereka sama seperti, mereka layak diperlakukan dengan baik. 

Pembahasan kali ini merupakan topik yang sejak lama ingin saya tuliskan. Perihal kasih sayang ke semua makhluk hidup, khususnya terhadap hewan. 
Kasih Sayang Sesama Makhluk Hidup


1. Penanaman Persepsi Yang Salah Tentang Hewan 

Persepsi dan kebiasaan seseorang tidak terbentuk dengan cepat, bagaimana kita berpikir, bersikap, dan bereaksi saat ini memiliki keterkaitan dengan semua kejadian yang kita alami sejak kita masih kecil. Ketika saya masih kecil, saya ingat bagaimana ibu saya sangat menyayangi seekor kucing, saya ingat bagaimana ia memperhatikan dan menganggap hewan tersebut bagian dari keluarga kami, bukan sekedar peliharaan yang hanya dimainkan ketika kita jenuh, diikat di depan rumah sepanjang hari, dan dibuang ketika sudah sakit. 

Dan seperti yang kita ketahui--emosi seorang Ibu cenderung menurun kepada anaknya--saya mengerti apa yang ibu saya rasakan, saya belajar dari caranya bersikap dan memperlakukan hewan. Sekalipun ibu saya jarang mengajarkan secara verbal, namun ia memberikan contoh, dan membiarkan saya belajar dengan sendirinya. 

Saat ini, saya sering menemukan penanaman prinsip yang salah mengenai hewan sebagai peliharaan. Memelihara seekor hewan, membuat seseorang bersikap seolah kita yang memiliki kuasa untuk menentukan bagaimana hidup hewan tersebut berakhir. Ini seperti sebuah konsep kepemilikkan benda, mengabaikan fakta bahwa seekor hewan adalah makhluk hidup. 

Asal Anak Senang, Peliharaan Mati Bukan Masalah.

Pernahkah Anda melihat seseorang membelikan anaknya hewan tanpa mengerti bagaimana ia harus merawatnya, dan membiarkan seorang anak kecil memperlakukan hewan tersebut sesuka hatinya?

"Asal anak senang, hewan mati bukan masalah"

"Asal anak saya tidak menangis, kalau ikannya mati saya bisa membeli lagi"

"Asal anak saya tidak rewel, anak kucingnya cacat tidak apa-apa"

Ini yang sering terjadi sekarang, dengan alasan kebahagiaan seorang anak, kita mengabaikan bagaimana makhluk hidup seharusnya diperlakukan. 

Saya mengerti bukan hal yang mudah membuat seorang anak tidak rewel, anak kecil sering mengalami tantrum, dan membuatnya ceria sepanjang waktu adalah hal yang sulit--bahkan mustahil. Akan tetapi, kita juga perlu menyadari bahwa tugas kita sebagai orang dewasa juga mendidik. Kita bukan hanya bertanggung jawab membuat seorang anak merasa bahagia, kita juga bertanggung jawab untuk mengajari apa yang benar dan apa yang salah. Apa yang baik untuk dilakukan, dan apa yang seharusnya ia hindari, 

Bila kita membiarkan seorang anak melakukan hal yang kasar kepada makhluk hidup lain, bila kita tidak mengajarkan bagaimana cara mengasihi dengan benar, dan bila kita membiarkan seorang  anak  berpikir bahwa nyawa makhluk hidup lain sama harganya seperti barang yang bisa ia buang ketika ia merasa bosan, anak seperti apa yang kita besarkan?

Mengajarkan Kebahagaian Dengan Mengasihi 

Here's the truth. Kita bisa membuat seorang anak merasa bahagia dengan mengajarkan mereka bagaimana cara mengasihi dengan benar. Kebahagiaan yang timbul dari melakukan/memberi sesuatu untuk makhluk hidup lain (giving), akan terasa jauh lebih meaningful dibanding kebahagiaan yang kita dapatkan dari menerima atau mengambil (take it). 

Tentu dibutuhkan kesabaran dan kesediaan bagi kita selaku orang dewasa untuk mengajarkan hal ini pada anak-anak. Akan tetapi, menjadikan keterbatasan waktu dan rasa enggan mengeluarkan effort lebih untuk mengajari anak sebagai alasan, tentu bukan pilihan yang bijak. 

2. Gunakan Empati, Mulai Dari Diri Sendiri

Kita tidak harus menjadi seorang aktivis, tidak perlu menunggu menjadi seseorang yang memiliki kapabilitas besar, kita hanya perlu menjadi 'manusia' untuk melakukannya. Latih rasa empati kita bukan hanya pada sesama manusia, namun juga semua makhluk hidup di sekitar kita. Sekalipun hewan tidak berpikir dan berbicara seperti manusia, namun mereka memiliki emosi, mereka bisa merasakan rasa sakit, mereka bisa menangis bila Anda membuang mereka, dan mereka bisa ketakutan bila Anda memukul mereka. 

Here's the clue : Bila kita tidak ingin diperlakukan seperti itu, maka jangan lakukan hal tersebut kepada siapapun. Baik sesama manusia, atau makhluk hidup lain. Sesuatu yang tidak menyenangkan, tetap tidak menyenangkan, sekalipun yang menerima terlihat baik-baik saja. Terapkan ini ke semua makhluk. 

Bila tidak ingin memberi, jangan melukai. 

Berhenti mengusir hewan dengan kasar. Ketahuilah, tidak semua hewan terbiasa dengan manusia. Bila hewan-hewan yang takut akan kehadiran manusia memberanikan dirinya untuk meminta makanan kepada kita, bukankah mereka terdesak karena kelaparan? Bagaimana bila kita adalah harapan terakhir bagi mereka?

Lagi pula, apakah dengan memberikan sedikit makanan yang kita punya akan membuat kita jatuh miskin dan kehilangan banyak hal? Tidak bukan?

Kita tidak bisa memaksa semua orang untuk berubah, namun kita bisa memulainya dari diri kita sendiri. Biarkan kebaikan dimulai dari diri Anda, lalu lihat bagaimana tindakan yang Anda lakukan meng-inspirasi orang lain.

3. Berhenti Memandang Normal Hal Yang Sudah Tidak Relevan Untuk Diterapkan

Saya sering melihat banyak orang baik di sekitar saya yang akhirnya berhenti berbuat kebaikan karena takanan yang mereka terima dari luar. Memang tidak mudah memulai sesuatu yang jarang bahkan tidak pernah dilakukan orang lain. Anda seperti melawan arus, dan ini memang berat. Kebanyakan orang cenderung memandang skeptis sesuatu yang baru bagi mereka, dan menerima hal yang sudah menjadi kebiasaan (dan dilakukan kebanyakan orang) sekalipun hal tersebut sudah tidak relevan, bahkan tidak baik lagi untuk dilakukan. 

Beberapa kali, saya mendengar orang-orang ditegur ketika melakukan street feeding, niat baik yang mereka lakukan dipandang sebagai sesuatu yang mengganggu bagi segelintir orang. Dalam case lain, komunitas dan wadah perlindungan hewan masih dianggap sebagai tindakan yang konyol, bila mereka kurang kuat dan memiliki pendukung yang banyak, mereka bisa dibungkam dan dibubarkan. Saya pun merasa tak nyaman ketika orang-orang menatap saya aneh ketika saya memberi makan hewan yang saya temui di jalan. If you're doing this, you know how it feels when someone laughs at your action because they think it's an idiot or stupid thing for them. 

Mengubah suatu adat, kebiasaan, jelas memerlukan waktu dan proses yang panjang, namun bila kita terus menunda, bagaimana kita bisa membuat perubahan?

4. ADOPT, DON'T SHOP! 

Saya tidak bisa melarang Anda untuk membeli hewan peliharaan yang Anda sukai, namun sebelum membeli, lihatlah di sekeliling Anda. Banyak hewan yang memerlukan rumah untuk berlindung, bila Anda mengatakan bahwa hewan-hewan di jalanan terlihat buruk dan tidak sebagus hewan yang Anda beli di petshop, Anda bisa merawat mereka, hewan jalanan sekalipun akan terlihat lucu dan menarik ketika Anda bisa merawatnya dengan baik. Mereka semua sama, semua tergantung bagaimana Anda merawat dan kesediaan Anda membuka rumah Anda untuk mereka, 

Akan tetapi, bila Anda berniat membeli peliharaan baru (karena memang beberapa ras tidak bisa didapatkan dengan mudah), maka semua menjadi hak Anda. Satu hal yang perlu Anda ingat, bahwa hewan yang Anda beli menjadi tanggung jawab Anda. Perlakukan mereka dengan baik selayaknya makhluk hidup, bukan seperti barang. Bila Anda membeli hanya karena mata Anda menyukainya, pastikan jangan sampai Anda membuang mereka ketika mereka tua, sakit, dan tidak lagi terlihat menarik. you are a monster if you do this.


Terima kasih telah mampir membaca!

Salam Hangat,  

Fatihatun Puti Sabrina