Mengenal Energi Feminin dan Maskulin : Apa itu Energi Feminin dan Maskulin?
Ditulis oleh : Fatihatun Puti Sabrina
Bila kita berbicara mengenai energi Feminine dan masculine, maka kita tidak membahas perihal gender. Gender merupakan bentuk ekspresi dari penampilan, perilaku, serta bahasa yang dibawa dalam budaya setempat dan mengarah pada penggolongan perempuan atau laki-laki (Schmidt Lena, 2019). Sedangkan feminin dan maskulin lebih mengarah pada energi yang menjadi prinsip dasar di dalam diri manusia, hal ini tentu akan disesuaikan dengan misi hidup dan role masing-masing individu dalam sebuah hubungan.
Pada dasarnya, setiap orang tentu memiliki sisi maskulin dan feminin, keduanya ada di dalam diri manusia, namun akan terdapat satu sisi yang lebih mendominasi pada diri seseorang.
Mengenal Energi Maskulin
Sekalipun maskulin dan feminin tidak didefinisikan oleh gender, namun kebanyakan maskulin akan berada pada tubuh laki-laki, begitupun dengan energi feminin yang biasanya memilih untuk masuk pada tubuh perempuan. Maskulin berorientasi pada goals, pencapaian, dan kesuksesan. Bila dalam pemikiran, maskulin cenderung logis, present, dan pembuat keputuasan yang baik. Sisi ini adalah sisi yang menyukai kebebasan.
Dalam rolenya, sisi maskuline biasanya bersifat membangun, dalam artian sebagai provider yang akan membantu feminin untuk berkembang. Oleh karena itu, proteksi yang diberikan dari sisi maskulin biasanya lebih mengarah pada perlindungan fisik, berbeda dengan cara feminin yang cenderung memberikan perlindungan dengan kasih sayang.
Mengenal Energi Feminine
Bila sisi maskulin lebih berorientasi pada logika dalam melakukan setiap tindakan, feminin cenderung menggunakan hati dan intuisi dalam keseharian mereka. Namun bukan berarti para feminin tidak bisa berpikir logis, sisi feminin yang sehat mengerti bahwa emosi dan intuisi mereka merupakan anugrah yang Tuhan berikan, sesuatu yang seharusnya tidak lagi kita lihat sebagai kelemahan.
Feminin adalah perihal emosi, cinta, dan kasih sayang. It's about going with the flow. Maka dari itu, energi feminin pada diri kita biasanya diekspresikan dalam bentuk kreatifitas. Ekspresif, kreatif, dan heart centered merupakan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan energi feminin.
Peran Maskulin dan Feminin Dalam Sebuah Hubungan
Kenyataan bahwa emosi masih dipandang sebagai kelemahan menjadikan banyak orang memilih untuk tidak menunjukkan sisi empati dalam diri mereka. Saya sangat gemas melihat bagaimana kita masih berpikir bahwa sikap acuh dan dingin dipandang sebagai suatu hal yang 'keren', seolah ada kebanggan sendiri ketika kita tidak memberikan reaksi atau menunjukkan respon dari apa yang terjadi di sekitar kita. Keacuhan ini dilakukan dengan dalih "Chill", padahal kita baru saja dikalahkan oleh ego sendiri.
Menunjukkan bahwa Anda peduli, memberikan apresiasi dan effort, baru keren. Lagi pula, mengapa kita harus segan untuk terlihat mengeluarkan effort?
Kondisi yang ada saat ini menyebabkan banyak orang memilih untuk menutupi sisi feminin dalam diri mereka. Membungkam sisi feminin dengan hanya mengandalkan pemikiran logis semata. Sayangnya, hal ini seperti boomerang yang akhirnya berbalik melukai diri kita sendiri. Kita harus menerima hadirnya dua sisi ini dalam diri kita, agar keseimbangan dalam diri kita bisa terjadi.
Bila berbicara dalam sebuah hubungan, di mana relasi terjalin antara dua orang yang berbeda, maka akan ada pengambilan peran dari masing-masing individu. Satu individu cenderung maskulin dan individu lainnya akan mengambil peran sebagai feminin (terlepas dari gender, dan fakta bahwa kedua sisi ini tetap ada pada setiap individu).
Ketika terjadi masalah yang menimbulkan perdebatan dalam sebuah hubungan, sisi maskulin yang belum sehat cenderung ingin mengakhiri pembicaraan. Sisi maskulin cenderung menghindar bila harus berhadapan dengan sesuatu yang membuatnya emosional. Dan sisi feminin yang belum sehat akan terus bergantung, feminin ingin terus merasakan energi tersebut sekalipun tidak meraskan kehadiran dari maskulin.
Jadi, sangat penting bagi maskulin untuk bisa lebih hadir dalam sebuah hubungan, agar dapat menjadi wadah bagi sisi feminin untuk mengekspresikan diri mereka dengan merasa bahwa mereka dicintai dan didengar.
Bila diibaratkan dengan sebuah sungai, feminin dapat dianalogikan sebagai air yang mengalir pada sungai tersebut, feminin bertugas untuk memberikan kasih perawatan, menjaga, dan memastikan bagaimana sungai tersebut tidak kering dan selalu dialiri oleh air, sedangkan maskulin bertugas menyediakan wadah sehingga air di sana dapat terus mengalir.
Dari sini dapat kita lihat bahwa maskulin bertindak sebagai provider, ketika hal ini sudah terpenuhi, maka feminin akan mengalirkan semua hal yang dibutuhkan agar apa yang telah dibangun sebelumnya dapat terjaga dengan baik. Keseimbangan ini tidak hanya dibutuhkan dalam sebuah hubungan, namun juga sebagai energi general di muka bumi. Bisakah kalian membayangkan bila semua orang hanya berfokus untuk membangun dan menciptakan hal baru tanpa berpikir bagaimana merawat, menyayangi, dan menjaga apa yang sudah ada tanpa rasa kasih?
Mengapa Keseimbangan Maskulin dan Feminin Penting?
Saya pernah melihat satu postingan yang secara garis besar mengatakan "Perempuan-perempuan, yang cenderung maskulin dan tomboi biasanya memilih bersikap seperti ini karena mereka tidak merasa aman untuk mengeluarkan sisi feminin mereka, sehingga mereka harus memberikan impresi yang kuat pada dunia luar"
Sekilas, hal ini terasa belum make senses untuk saya, hingga akhirnya saya menyadari bahwa sayapun--pernah menjadi perempuan yang ada dalam posisi tersebut. Dulu saya cenderung keras, bukan seseorang yang lembut, dan menolak untuk terlihat vulnerable dengan emosi yang saya rasakan. Energi feminin saya yang selama ini bermasalah terus bersembunyi karena merasa bahwa ia belum memiliki tempat yang aman untuk mengeluarkan sisi feminin dari diri saya, hingga dulu saya cenderung tampil sebagai perempuan yang tomboi. Saya dahulu benar-benar orang yang logis, saya benci terlihat sensitif (walau dalam hati saya, saya mengakui bahwa saya merasakan semua emosi yang ada, saya hanya ingkar)
Feminin saya yang terluka juga mengakibatkan sisi maskulin saya saat itu tak sehat. Karena berpikir saya harus bisa melindungi diri saya, maka maskulin dari diri saya cenderung ingin mendominasi dalam banyak hal. Maskulin yang tak sehat mulai mencoba mengontrol segala hal, berusaha untuk membuat semuanya terjadi sesuai dengan keinginan diri.
Dari sini kita bisa melihat bahwa diperlukan keseimbangan dari sisi maskulin dan feminin dalam diri seseorang. Feminin yang sehat akan lebih ekspresif, kreatif, karena merasa bahwa mereka aman dan bisa menunjukkan apa yang mereka miliki pada semua orang. Feminin yang sehat juga lebih intuitive, mereka menyadari bahwa keterlibatan emosi dan kata hati bukan sesuatu yang dianggap sebagai kelemahan, namun sebagai bagian dalam diri kita--yang menjadikan kita manusia seutuhnya.
Begitupun dengan sisi maskulin, alih-alih memiliki rasa percaya pada diri sendiri, berpegang teguh pada mimpi dan tujuan, sisi maskulin yang terluka bisa menunjukkan sikap controlling yang kuat, emotionally unavailable, overthinking, dan cenderung takut pada kegagalan.
Hal Yang Perlu Kita Pahami Bersama
It's very normal, bila suatu saat Anda merasa kurangnya keseimbangan pada dua sisi dalam diri Anda. Akan ada masanya mungkin energi feminin Anda kurang balance, ada juga masanya kita merasa bila energi maskulin dalam diri kita yang mengalami permasalahan. Sekalipun saat ini kita sudah berhasil menjaga keseimbangan dua sisi ini, kita tetap memiliki peluang untuk kehilangan keseimbangan dalam diri kita. Jadi ini bukan hal yang kita selesaikan dalam sekali kerja. Kita perlu memahami bahwa kehidupan terus bergerak, perubahan akan terus terjadi, dan ketidakseimbangan dari sisi feminin dan maskulin pada manusia adalah hal yang lumrah terjadi. Kita perlu membangun awareness pada diri kita ketika merasa bahwa beberapa aspek dalam hidup kita terasa kurang balance, kemudian mengambil langkah sebagai upaya menyeimbangkan kedua sisi ini.
Sekian yang dapat saya bahas pada postingan kali ini, selanjutnya kita akan membahas bagaimana caranya menyeimbangan energi feminin dan maskulin yang terluka.
Sampai jumpa pada postingan selanjutnya!
With Love,
Puti Sabrina