Sering Mengalami Emotional Trigger? Berikut Ciri, Tips dan Penyebabnya!

Sering Mengalami Emotional Triggers? Berikut Ciri, dan Tips Mengatasinya!

Ditulis oleh : Fatihatun Puti Sabrina 

Emosi merupakan sesuatu yang selalu hadir dalam keseharian kita. Perasaan marah, senang, sedih, merupakan hal yang normal, namun sudah tahukan Anda bahwa beberapa gejolak emosi tersebut memiliki tujuan khusus dan menyebabkan reaksi yang intense pada masing-masing orang? Hal ini dapat disebut dengan emotional triggers. 

Emotional triggers biasanya terjadi ketika suatu keaadan atau kondisi yang kita hadapi memicu reaksi emosi yang besar pada diri kita. Emotional triggers biasanya tidak bersumber dari apa yang terjadi saat ini, namun merupakan sesuatu yang terjadi di masa lampau dan masih memberikan impact pada seseorang hingga saat ini (dapat karena pengalaman ataupun trauma di masa lalu). 

Mengatasi Emotional Triggers

Apa ciri ciri orang yang terkena emotional triggers?

• Jantung berdegup 
• Tangan berkeringat
• Gemetar
• Merasa pusing 
• Perut terasa tak nyaman (mual)
• Merasa sedih atau marah 

Emotional triggers dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu anxiety triggers yang berasal dari rasa panik dan stress, trauma triggers yang terjadi akibat secara sadar atau tidak sadar menghindari suatu kejadian atau trauma tertentu, dan anger triggers—merasa marah atau terluka akan kondisi tertentu 

Lalu Apa Tips Yang Dapat Kita Lakukan Dalam Mengatasi Emotional Triggers

1. Melatih Pernafasan 

Ketika merasakan emotional triggers tubuh kita akan masuk  pada mode nervous. Kita akan merasa gugup dan tidak nyaman. Hal pertama yang dapat kita lakukan adalah dengan belajar untuk melatih pernafasan kita (practice breathing). 

Lakukan hal sederhana seperti menarik nafas dari perut, menahan selama beberapa detik, kemudian hembuskan secara perlahan dari mulut. Teknik pernafasan ini tidak hanya membantu ketika kita mengalami emotional triggers, namun juga membantu ketika kita merasa stres atau cemas. 

2. Observasi Sesuatu Yang Men-triggers diri Anda

Selanjutnya Anda dapat mengubah judgement menjadi observasi.  Saat mengalami emotional triggers sangat wajar bila ego mencoba mempengaruhi pikiran kita. Sesuatu yang mungking bukan masalah besar bisa terasa seperti beban besar dan membuat kita sangat tidak nyaman, dan hal tersebut wajar untuk kita rasakan. 

Untuk mengatasi situasi ini, ubah judgement pada diri kita menjadi observasi. Cobalah untuk benar-benar memahami apa yang saat ini terjadi, dan lihat situasi dari prespektif yang lebih luas. 

Semisal ketika Anda merasakan triggers emosi akibat teman Anda pergi tanpa memberi kabar pada Anda, dibanding dengan memberikan judgement dan memikirkan hal negative yang mungkin teman Anda lakukan, cobalah pikirkan kemungkinan yang terjadi dari sudut pandang yang lebih positif. 

Pahamilah bahwa semua tak seburuk apa yang Anda pikirkan!  

3. Pahami Bahwa Semua Merupakan Sesuatu Yang Wajar

Mungkin  orang lain akan melihat Anda bereaksi berlebihan untuk triggers emosi yang Anda rasakan, namun emotional triggers pada masing-masing orang tentu berbeda. Orang lain dapat melihat dari apa yang bisa mereka lihat, padahal emotional triggers tidak disebabkan oleh kondisi yang terjadi sekarang, namun pengalaman masa lalu yang kembali terpicu ketika kita menghadapi kondisi atau siklus yang mirip.

Sangat wajar bila Anda merasakan gejolak emosi yang sangat intens. Anda tidak perlu merasa bersalah atas semua yang Anda rasakan, terima dengan lapang semua yang Anda rasakan agar kondisi yang Anda alami cepat usai.  Ingat, triggers emosi adalah hal yang wajar!

4. Cari Sumber Dari Emotional triggers

Seperti yang kita singgung sebelumnya, emotional triggers bukan reaksi yang bersumber dari apa yang kita alami saat ini. Emotional triggers biasanya dipicu dari pengalaman hidup ataupun luka lama yang belum diselesaikan (secara sadar atau tidak sadar). 

Sebagai contoh, seseorang yang pernah ditinggalkan (mengalami abandoned issues) entah oleh orang tua, atau orang terdekat di masa lampau—mungkin akan merasakan emotional triggers ketika teman mereka meninggalkan mereka atau pergi tanpa meninggalkan pesan apapun pada mereka. 

Ketika saya berkonsultasi dengan tenaga ahli mengenai kondisi saya yang sangat mudah cemas dan khawatir karena hal kecil, tenaga ahli tersebut mengajak saya untuk kembali melihat masa kecil saya, dan bersama-sama  mencari sumber yang melatar belakangi sikap saya saat ini. Semua kejadian di masa lalu saya membentuk diri saya sekarang (entah kenangan manis atau pahit). Hal ini menunjukkan bahwa triggers emosi juga dapat menunjukkan dimana letak permasalahan dalam diri kita yang belum sempat terselesaikan. 

Beberapa Kondisi Yang Menjadi Penyebab Emotional Triggers

• Penolakkan
• Pengkhianatan
• Merasa tak memiliki kendali 
• Kurangnya validasi dari orang sekitar
• Merasa diabakan 
• Merasa kehadirannya tidak dibutuhkan 
• Tidak diberi kepercayaan, kurangnya kepercayaan pada diri sendiri

Kita tidak dapat memilih stimulus apa yang kita terima dari luar, namun kita dapat menentukan seperti apa reaksi yang akan kita berikan. Bila Anda mengalamai emotional triggers, berikan diri Anda space untuk benar-benar memahami apa yang Anda rasakan. Terima semuanya dengan menyadari bahwa ini merupakan hal yang wajar dialami semua manusia. Jadikan triggers yang Anda alami sebagai kesempatan untuk mengenal diri Anda lebih dalam, untuk menyelesaikan beberapa masalah dalam diri Anda yang belum usai. 




Reference:




You get the best version of me when i feel save around you. My femininity flourishes in healthy environments. I protect that version of me because i've spent so much time healing and preserving that version of me - Jojo, The minds Journal

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »