Tampilkan postingan dengan label Spiritual. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Spiritual. Tampilkan semua postingan

Melihat Dunia dari Sudut Pandang yang Lebih Luas: Di Balik Norma, Aturan, dan Realitas

Melihat Dunia dari Sudut Pandang yang Lebih Luas: Di Balik Norma, Aturan, dan Realitas

Ditulis oleh: Fatihatun Puti Sabrina 



Dalam kehidupan sehari-hari, kita diatur dalam norma atau aturan (tertulis ataupun non tertulis) yang menjadi kesepakatan umum masyarakat luas. Perbedaan masing-masing individu dalam menginterpretasikan sesuatu dapat melahirkan perbedaan persepsi. Hal ini kerap  membuat manusia menilai sesuatu menjadi: hitam-putih, benar-salah, tanpa mempertimbangkan konteks lain yang lebih luas.

Melihat suatu aturan atau norma dari permukaan tanpa diimbangi dengan pemikiran dalam yang reflektif, akan membuat kita mudah menghakimi satu sama lain. Hal ini bisa menyebabkan kita menghukum sesuatu yang seharusnya dapat dipahami dengan belas kasih, atau dengan mudahnya memberikan label 'dosa' satu sama lain tanpa menilai dengan kritis. 

Untuk itu, berikut sudut pandang universal yang dapat digunakan dalam menimbang suatu permasalahan:


1. Kehendak Bebas Manusia (Free will) 

Kehendak bebas adalah pilihan manusia yang dilakukan tanpa paksaan dan murni keputusan jiwa itu sendiri. Daniel Dannett dalam penelitiannya menjelaskan bahwa kehendak bebas merupakan sesuatu yang nyata walau tidak bersifat mutlak, artinya kita memilih walau ada faktor yang mempengaruhi.

Adanya pertimbangan free will akan membuat kita kembali bertanya "Apakah seseorang benar-benar memilih dengan bebas, atau ada tekanan yang membatasi kehendaknya?

Sebagai contoh, dalam norma sosial dan agama kita dilarang melawan orang tua. Namun bagaimana bila orang tua memaksa anak untuk melakukan hal yang salah? Bukankah kehendak  bebas sang anak di sini sudah terhimpit / tidak benar- benar  bebas?

Dalam contoh lain, kecacatan pemahaman free will yang kerap saya temukan seperti: seseorang dipaksa untuk mengikuti tradisi tertentu padahal mereka memiliki keyakinan yang berbeda. Hal ini tentu menimbulkan polemik, khususnya pada negara yang memiliki keberagaman budaya dan agama seperti Indonesia. Bukankah kehendak bebas kita tidak seharusnya merusak kebebasan memilih dari orang lain?

2. Hukum situasi & keadaan

Selain kehendak bebas, terdapat faktor lain yang dapat digunakan sebagai penimbang salah satunya situasi dan keadaan. Pertimbangan untuk melihat dari situasi dan keadaan merupakan salah satu cara untuk menilai sesuatu dengan menyeimbangkan kasih dan keadilan. Bagi saya hukum ini seperti kompas moral, hukum ini menuntut kita menggunakan empati lebih dalam: apakah sesuatu dilakukan murni, atau karena terpaksa oleh keadaan?  

Sebagai contoh, hukum melarang kita untuk membunuh satu sama lain. 

Namun semisal, dalam suatu hari kita berhadapan dengan perampok, dan dalam kondisi terdesak kita membunuh perampok tersebut, Apakah kita salah? Melukai seseorang dalam konteks mempertahan diri bukan suatu kesalahan 'kan? Apakah aturan tersebut lebih tinggi urgensinya dari nyawa seseorang

3. Hukum Ketidaktahuan

Sebagai manusia, kita memiliki keterbatasan dalam melihat suatu hal. Hukum ketidaktahuan saya maknai sebagai 'perbedaan perhitungan' atau salah satu bentuk kebijakan dari Tuhan untuk manusia yang memiliki keterbatasan pengetahuan.

Dalam agama Buddha, misalnya, hukum karma dilihat dari niat atau intensi seseorang, bukan sekadar dari tindakan yang dilakukan. Sedangkan dalam Islam, bukankah suatu perbuatan tidak dianggap dosa jika seseorang belum mengetahui adanya larangan tersebut?

Disini kita bisa melihat kasih Tuhan, mudah menghakimi orang lain hanya dengan melihat masalah dari kulit luarnya saja justru menunjukkan keterbatasan diri manusia itu sendiri.

4. Hukum Konsekuensi

Suatu tindakan yang dilakukan manusia tentu memiliki konsekuensi. Hadirnya hukum konsekuensi sebagai bahan pertimbangan kadang kala bertabrakan dengan hukum lainnya. Misalnya, ketika seseorang hanya berpegang pada aturan tanpa melihat situasi, bisa timbul ketidakadilan. Sebaliknya, bila hanya mengandalkan belas kasih tanpa aturan, dapat memicu kekacauan.

“Penerapan hukum konsekuensi membuat kita lebih kritis dalam menilai. Misalnya pada kasus nomor 2, ketika seseorang terpaksa membunuh perampok dalam keadaan terdesak lalu dianggap bersalah. Pertanyaannya: apa konsekuensi jika ia membunuh? Atau, jika ia tidak membunuh, apakah nyawanya sendiri yang akan melayang?”

Pertimbangan ini bukan sebagai pembenaran untuk melakukan hal yang salah, namun sebagai penimbang kemungkinan dampak dari setiap tindakan.

Belajar Lebih Kritis, dan Melihat Sesuatu Dengan Perspektif Kemanusiaan Universal

Beberapa penimbang di atas dan contoh yang sama sampaikan tidak bermaksud untuk menghapus suatu nilai yang benar, atau memaklumkan hal yang salah. Namun untuk membuat manusia berpikir dengan kritis, logis, dan berempati dalam menilai suatu masalah. Kedangkalan pikiran hanya akan membawa kesengsaraan. 

Bila kita tarik dari aspek spiritual dan ajaran Tuhan, sebenarnya banyak aturan yang memberikan perbedaan 'penilaian' antara benar dan salah yang disesuaikan dengan situasi, kondisi, atau niat dari individu yang terlibat.

"Ajaran Tuhan luas dan penuh dengan kasih, tetapi ego dan keterbatasan manusia dalam memahami sesuatu kerap membuat kita menilai secara hitam dan putih, yang pada akhirnya mengakibatkan kita mudah menghakimi satu sama lain"

Kita dapat lebih kritis dan menimbang baik dari sisi kehendak bebas, situasi/keadaan, unsur ketidaktahuan dan yang terpenting dampaknya bagi kemanusiaan. Saya mengerti betul manusia memiliki kemampuan memahami yang berbeda-beda, dan hukum di atas memiliki keterbatasan bahkan sangat mungkin bertabrakan satu sama lain, akan tetapi semua manusia memiliki nurani bukan?

Maka dari itu, gunakan nurani sebagai kompas. Dalam hal apapun—terutama yang berhubungan dengan makhluk hidup lain—tanyakan pada diri Anda 'Apakah tindakan ini akan mendatangkan senyum Tuhan, atau justru menambah luka di dunia?'





Sudut Pandang : Antara Spiritual, Religius, dan Pentingnya Rasa Percaya Kepada Tuhan

Sudut Pandang : Antara Spiritual, Religius, dan Pentingnya Rasa Percaya Kepada Tuhan

Ditulis oleh : Fatihatun Puti Sabrina


Percaya kepada Tuhan


 "Just because you can’t see the air, doesn’t mean you stop breathing. And just because you can’t see God, doesn’t mean you stop believing.”

— Nicky Gumbel


Salah satu quotes favorite saya yang sesuai dengan subjek yang akan saya bahas adalah quotes dari Nicky Gumbel, yang menyinggung akan bagaiman Tuhan ada dalam hidup kita sekalipun tak bisa dilihat secara kasat mata, bagaikan udara yang tak bisa kita lihat namun dapat kita rasakan dan hadirnya dibutuhkan dalam hidup manusia. 


Memahami Perbedaan Spiritual dan Religius

Kebanyakan dari kita beranggapan bahwa spiritual dan religius merupakan satu hal yang sama, namun dua hal ini merupakan dua hal yang berbeda. Religius lebih mengarah pada practice , suatu kepercayaan yang dilakukan dan biasanya berkaitan dengan sebuah komunitas atau sekelompok orang dengan sistem kepercayaan yang sama. Sedangkan spiritual lebih mengarah pada koneksi seseorang dengan Tuhan, juga menyangkut tujuan, dan koneksi yang seseorang bangun dengan diri sendiri, orang lain, serta lingkungan di sekitarnya. 


Memahami Makna 'Keep a Faith' Yang Sebenarnya

Saya pernah menyinggung sedikit tentang makna keep a faith dalam postingan Memahami Peran Diri Menghindari Hidup Dalam KompetisiKeep a faith kita benar-benar diuji ketika kita masih merasa percaya, yakin, sekalipun berada dalam situasi yang terasa tidak menyenangkan. Kita tidak mengerti apa lagi yang bisa kita lakukan, seolah belum ada jalan yang bisa kita temukan. 

Tentunya ada perbedaan antara pasrah dan berserah, pasrah adalah ketika kita sudah berhenti berusaha ketika nyatanya masih ada cara yang bisa kita lakukan, sedangkan berserah adalah menyadari bahwa kita sudah melakukan usaha maksimal, baik dari aksi maupun doa, dan situasi yang kita  hadapi belum menemukan titik terang. Kondisi kedua saya yakini sebagai makna keep a faith yang sebenarnya. Menerima dan meyakini bahwa kita berada dimana kita harus berada sekarang. Tempat yang kita pijak saat ini adalah tempat dimana seharusnya kita berdiri. Sekalipun saat ini kita berada di tempat yang tidak nyaman, kita merasa gagal dan tertinggal, namun dari apa yang saya alami--situasi ini adalah kondisi yang harus saya alami sebelum Tuhan memberikan saya hadiah yang lebih baik. Apa yang tidak saya dapatkan, merupakan perlindungan Tuhan. 


Bukan Sekedar Apa Yang Kita Lakukan, namun Perihal Rasa 'Yakin' Dalam Hati

Saya merasakan bagaimana Tuhan menyelamatkan hidup saya dalam banyak hal, khususnya disaat saya merasa ketakutan. Saya menyadari bagaimana alam bawah sadar manusia sangat aktif, sensitifitas membuat saya menangkap banyak hal, baik sesuatu yang positif ataupun sesuatu yang kurang bersahabat. Mimpi bagi saya mengambil peran yang besar, dalam state positif, ini seperti gerbang komunikasi diri saya dan spirit. Kadang saya terbangun dengan  pemikiran aneh yang membuat saya memiliki urgensi untuk menulis suatu yang ternyata mean to be found by someone, terkadang mimpi saya hanya sesuatu yang abstrak, namun bisa saya tangkap maksud dan emosinya--terutama bila menyangkut seseorang.

Akan tetapi, dalam state negatif, saya sering terbangun di malam hari dan merasa ketakutan, baik rasa was-was yang membuat saya memandang satu titik dalam ruangan ketika saya terbangun, atau rasa takut yang membuat saya bergegas lari menyalakan lampu dan keluar dari ruangan. Kadang kala berupa mimpi di dalam mimpi, dan yang paling menyebalkan adalah sleep paralyses. 

Dalam banyak kejadian yang saya alami, saya merasakan bagaimana doa membantu saya merasa aman  disaat saya ketakutan,  bagaimana rasa perlindungan saya rasakan ketika saya merasa tak nyaman. Adanya rasa percaya yang saya milikki ke Tuhan membuat saya berpikir bahwa sekuat apapun entitas yang saya hadapi, saya jauh lebih kuat karena saya bersama Tuhan. Ini memberi keberanian dan kekuatan dalam hati saya. Di lain sisi, pemahaman bahwa semua proteksi yang saya dapat merupakan perlindungan dari Tuhan, menyadarkan saya bahwa manusia tak memiliki daya apapun tanpa adanya Tuhan. Rasa yakin membuat saya powerful dan powerless di saat yang bersamaan. 


United spiritual around the world, Can Be Healing For The Planet

“Prayer is not asking. It is a longing of the soul. It is daily admission of one's weakness. It is better in prayer to have a heart without words than words without a heart.”
― Mahatma Gandhi
Terlepas dari latar belakang dan perbedaan keyakinan yang kita milikki, jika kita semua menyadari, there's a battle every day, between the light and darkness. Rasa takut (khususnya dari anak anak), kurangnya pengenalan ke dalam diri sendiri, menipisnya rasa kepedulian satu sama lain, serta hilangnya rasa percaya manusia kepada Tuhan merupakan sesuatu yang memberikan dampak besar pada dunia sekarang. Bila satu doa dari satu orang dapat mengubah banyak hal dalam hidupnya dan hidup orang lain, bisakah Anda bayangkan bila semua orang berdoa untuk dunia yang lebih baik ?






Bagaimana Cara Menyeimbangkan Sisi Feminine dan Masculine dalam Diri Manusia? Simak Tips Berikut ini!

Bagaimana Cara Menyeimbangkan Sisi Feminine dan Masculine dalam Diri Manusia? Simak Tips Berikut ini!

Ditulis oleh : Fatihatun Puti Sabrina 

Cara Menyeimbangkan Sisi Feminine dan Masculine


Pada dasarnya, semua manusia memiliki sisi feminin dan maskulin dalam diri masing-masing. Sisi maskulin pada diri seseorang, berorientasi pada action, pencapaian, yang diimbangi dengan pemikiran yang logis dan terstruktur. Sedangkan sisi feminin dalam diri kita mendorong kita untuk lebih intuitif, melakukan penerimaan, dan kasih sayang. Keseimbangan kedua hal ini  dibutuhkan dalam diri kita untuk benar-benar merasa utuh. Berikut contoh kurang seimbangnya sisi maskulin dan feminin dalam diri seseorang :


Kiran Debi, menyatakan bahwa seimbangnya energi feminin dan maskulin pada diri manusia dapat ditunjukkan dari beberapa sikap berikut, seperti: 

1. Bisa berpikir dengan logis,  namun disaat bersamaan memiliki rasa empati dan intuitif
2. Dapat tegas dalam mengambil keputusan, di lain sisi penuh pengertian dan kasih sayang
3. Memiliki mimpi dan ambisi yang terstruktur, namun disaat bersamaan dapat melakukan penerimaan (going with the  flow) dalam mencapai proses tersebut.  

Dari sana kita dapat melihat bahwa keseimbangan dua sisi ini membawa dampak positif bagi diri sendiri. Terlalu lama berada dalam energi maskulin  tentu tidak baik bagi sisi feminin kita, begitu pun sebaliknya, Lalu bagaimana caranya menyeimbangkan sisi feminin dan maskulin?

1. Listen to Your Heart 

Deep down, kita mengerti sisi mana yang mendominasi pada diri kita. 

Apakah Anda seseorang yang logis, action oriented, berpacu pada goals dan pencapaian, atau orang yang intuitif, cenderung menggunakan hati dan perasaan, serta lebih ekspresif? 

Apakah Anda lebih senang membangun, atau menjaga? Apakah Anda mem-provide dari material dan perlindungan, atau lebih cenderung merawat dengan kasih sayang? 

2. Identification Which Sides More Dominant For You 

Kita tidak bisa menyeimbangkan dua sisi ini jika kita belum mengerti sisi mana yang lebih dominan dan sisi mana yang jarang muncul pada diri kita. Feminine energy cenderung berada pada tubuh perempuan, dan masculine energy kebanyakan berada pada tubuh lelaki, Akan tetapi, sangat memungkinkan bila Anda lelaki namun energi yang mendominasi diri Anda adalah feminine.

Kita perlu merasakan pada sisi mana tubuh kita lebih sering beroperasi. Akan tetapi, Anda perlu memastikan bahwa Anda tidak membuat fragmentasi dengan diri sendiri. 

Sebagai contoh, dahulu, saya pernah berpikir bahwa saya seorang maskulin karena sisi ini yang selalu bawa dalam keseharian saya--sisi ini yang sering saya tunjukkan ke luar. Saya merasa saya seseorang yang logis, action oriented, dan aktif secara fisik. Namun ternyata, maskulin yang selalu muncul merupakan proteksi bagi sisi feminine saya yang selama ini terluka. Sisi feminine saya memilih bersembunyi, karena feminine energy memerlukan rasa aman untuk berinteraksi dengan dunia luar. Akhirnya, kedua sisi ini tidak imbang, masculine pada saya terlalu aktif. 

Coba berikan waktu pada diri Anda, lihat semua fragmen dalam diri Anda, dan lakukan penerimaan. Berikan kesempatan kepada dua sisi ini untuk berinteraksi dengan dunia luar. Anda bisa memanfaatkan rasa trigger yang Anda terima dari luar sebagai cara untuk menunjukkan bagian dari diri Anda yang perlu Anda beri perhatian lebih. 

3.  Embrace Both of Your Energy 

Mustahil untuk membuat kedua sisi ini selalu balance dalam diri kita, namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membuat diri kita lebih terhubung dengan kedua sisi ini. 

A. Feminine Side

Bila Anda menyadari, dunia yang kita tempati saat ini lebih banyak beroperasi untuk para masculine. Kebanyakan dari kita--manusia--sibuk membangun dan membuat sesuatu yang baru, alih-alih menjaga dan merawat apa yang sudah dibangun. Mungkin ini juga yang menjadi alasan mengapa mother earth--spirit yang menjaga bumi--memiliki energi feminin. Berikut cara terhubung dengan sisi feminin :

>Find or Create Something to Express Your Self  : Feminine adalah perihal merawat, menjaga, dan melahirkan (bisa dalam artian benar-benar melahirkan, bisa juga dengan menciptakan sesuatu). Anda bisa membayangkan figur seorang Ibu atau seorang perempuan. Untuk membantu sisi ini terhubung dengan diri Anda, pastikan bahwa Anda tetap terhubung dengan emosi yang Anda rasakan. biarkan sisi feminine membantu kita untuk lebih present, menerima di mana Anda berada sekarang tanpa terlalu mengkhawatirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Menulis jurnal, scripting, bermain musik, melukis, bahkan menari  dapat menjadi kegiatan yang membantu terhubung dengan sisi feminine kita.

>Practice Giving, Sharing & nurturing : Selain dengan melakukan aktivitas di atas, membiasakan diri untuk merawat dan menjaga hewan, tanaman, atau menunjukkan kepedulian dengan orang di sekitar kita dapat menjadi pilihan. Kebiasaan ini melatih sisi nurturing sekaligus rasa empati ke semua makhluk hidup

>Make Sure You Stay Grounded : Kita perlu ingat, bahwa ada kalanya sisi feminine kita memerlukan rasa aman hingga ia bisa berinteraksi dengan dunia luar. Terkadang, padatnya kehidupan sehari-hari membuat kita merasa bias, sisihkan waktu untuk diri sendiri.

B. Masculine Side

>Be More Responsible for Your Life : Berbeda dari feminine yang lebih mengarah pada penerimaan, sisi masculine dalam diri kita mendorong kita untuk lebih berani bertanggung jawab untuk setiap hal yang kita lakukan. Latih diri kita untuk lebih berani melakukan hal yang belum pernah kita lakukan sebelumnya, tentunya dengan memahami bahwa setiap tindakan memiliki risiko. Buatlah visi, sekaligus misi yang akan membantu diri kita terbiasa untuk merencanakan dan membuat strategi.

>Speak Directly : Satu traits yang sering menjadi permasalahan masculine adalah kemampuan untuk lebih terbuka, jujur, dan mengatakan pemikirannya dengan tegas. Pemahaman mengenai keterbukaan emosi yang cenderung kita anggap sebagai kelemahan untuk seseorang lelaki adalah hal yang keliru. Mulai saat ini, jangan anggap keterbukaan sebagai kelemahan ya! Berani untuk berbicara dan utarakan pendapat yang Anda pikirkan.

>Try Challenging Activities Bila aktivias yang membantu kita terhubung dengan sisi feminine lebih mengarah pada suatu kreativitas, keindahan, dan seni. Aktivitas yang dapat menarik bagi sisi masculine biasanya merupakan kegiatan yang lebih menantang dan memicu adrenali. Anda bisa lakukan olahraga yang Anda sukai, seperti hiking, dan masih banyak lagi. 

Balancing Feminine and Masculine Energy

Saya memaknai keseimbangan feminine dan masculine dalam diri seseorang bukan sebagai sesuatu yang mati-matian kita jaga keseimbangannya. Penerimaan bahwa ada kalanya kedua sisi ini tidak seimbang, akan membuat kita bisa menjalani hidup dengan lebih mengalir, tanpa merasa bahwa kita perlu mengontrol banyak hal. "Seimbang" disini lebih saya maknai dengan mengetahui kapan kita harus berada pada sisi feminine kita, dan kapan harus berada pada sisi masculine kita. Kapan menggunakan sisi feminine, kapan menggunakan sisi masculine, dan kapan kedua sisi ini harus beroperasi secara bersamaan. 

Nah begitu tips untuk menyeimbangkan sisi feminin dan maskulin dalam diri kita! Sudah siap mencobanya?






References :


Mengenal Clairsentience : Ciri - Ciri Intuisi Perasaan

Mengenal Clairsentience : Penjelasan dan Ciri - Ciri Intuisi Perasaan!

Ditulis Oleh : Fatihatun Puti Sabrina

Setiap orang memiliki intuisi mereka bawa sejak lahir, entah yang datang dari pengelihatan, pendengar, pengetahuan, ataupun perasaan. Salah satu jenis intuisi yang ada pada diri manusia adalah Clairsentience.  Clairsentience terdiri dari kata sentience yang berarti perasaan, dan clair yang memiliki arti jelas. Pada clairsentience, intuisi akan berbicara pada mereka melalui perasaan. 


apa itu clairaudience



Lalu Apa Ciri-Ciri Intuisi Perasaan?


1. Cenderung Sensitif dan Emotional 

Karena intuisi ini datang melalui perasaan, orang-orang Clairsentience biasanya merupakan orang yang cenderung sensitif. Mereka merasakan apa yang terjadi pada orang lain seolah hal tersebut terjadi pada diri mereka sendiri. 

Ketika mereka melihat orang lain sedih, mereka akan merasa sedih seolah hal tersebut benar-benar terjadi pada diri mereka. Dan ketika mereka melihat orang lain merasa bahagia, mereka dapat merasakan rasa bahagia yang sama. 

2. Mudah Membaca Energi Ruangan / Tempat

Apa Anda pernah mengunjungi rumah yang terlihat bagus, namun merasa kurang nyaman berada sana? Atau ketika Anda memasuki ruangan, dengan instan Anda dapat mengetahui bagaimana suasana ruangan tersebut? Dua hal ini dapat menjadi pertanda jika Anda Clairsentience.  

Seorang clairsentience dapat  merasakan suasana ruangan ketika mereka memasuki suatu tempat. Hal ini dapat dirasakan entah ruangan tersebut dalam kondisi kosong ataupun tidak. Mereka tetap merasakan energi dominan dari tempat tersebut. 

Hal ini sering terjadi di diri saya. Namun, ada satu kejadian membekas yang terjadi ketika saya mengunjungi salah satu gedung bersejarah di sebuah kota. Bila selama ini informasi yang beredar di masyarakat mengenai gedung tersebut hanya  perihal  'kisah horror dan mistis',  saya  justru  merasa sedih dan ingin menangis ketika berkunjung ke sana. Rasanya seperti sesuatu yang berat menekan dada saya. Dan ketika saya kembali ke kota saya, saya baru mengetahui bahwa gedung tersebut pernah dijadikan tempat penyiksaan di masa kolonial, dan emosi yang saya rasakan berasal dari energi yang saya serap dari kejadian pilu di masa lampau. 

3. Impresi Yang Anda Berikan Pada Seseorang Sering Kali Benar

Apa Anda pernah bertemu seseorang dan merasa bahwa Anda dapat berteman dan mempercayai mereka walau kalian tidak pernah bertemu sebelumnya? atau Anda pernah merasa seolah Anda harus melindungi diri Anda ketika bertemu seseorang? seolah merasa ada sesuatu yang salah, namun Anda tidak memiliki alasan logis dibalik semua asumsi Anda?

Dan mengejutkannya, semua impresi yang Anda berikan benar. 

Bila Anda sering mengalami hal ini, Anda bisa jadi seorang clairsentience. Intuisi Anda akan memberi tahu mana orang yang memiliki ikatan kuat dengan Anda, mana orang yang tepat untuk perkembangan diri Anda, dan mana yang tidak perlu Anda biarkan masuk dalam hidup Anda. Bila ada seseorang yang memiliki niat kurang baik pada Anda, Anda akan merasa tidak nyaman dan ingin menjauh. 

4. Membutuhkan Space Untuk Diri Sendiri

Entah Anda seseorang dengan tipikal kepribadian tertutup atau terbuka, jika Anda seorang clairsentience, Anda akan membutuhkan waktu untuk diri Anda sendiri. Rasa sensitif pada clairsentience akan membuat mereka merasakan semua energi di sekitar mereka, hal ini membuat mereka mudah merasa overwheelming. 

Bila Anda Clairsentience, berikan diri Anda waktu dan space untuk me-recharge energi Anda ya!

5. Menghindari Tayangan Atau Konten Yang Cenderung Sadis.

Seorang clairsentience cenderung memilih untuk tidak melihat berita kekerasan atau menonton film bergenre gore, konten seperti ini membuat mereka sangat tidak nyaman. Mereka juga cenderung tidak ingin melihat pemberitaan yang hanya menampilakan penderitaan dan rasa sakit makhluk lain (entah pada manusia atau hewan). 

Orang- orang clairsentience memilih untuk tidak mengetahuinya bukan karena mereka tidak peduli, Mereka sadar berita tersebut dapat membayangi pikiran mereka selama berhari-hari, hal ini terasa sangat menyiksa karena di saat yang bersamaan mereka seolah tak bisa melakukan apapun untuk memperbaiki keadaan.  

6. Reaksi  Unik Pada Bagian Tubuh Tertentu
 
Bila clairaudience mendapatkan physical sign dari pendengaran, seorang clairsentience akan merasakan reaksi tubuh seperti rasa hangat di dada mereka, rasa merinding, atau perubahan suhu tubuh (dingin atau hangat). 

Karena clairsentience merupakan intuisi yang lebih dominan di diri saya, clairsentience saya lebih reaktif dibanding dengan clairaudience saya. Rasa merinding pada diri saya terjadi ketika saya mengerjakkan sesuatu yang melibatkan hati saya, sedangkan rasa panas pada punggung saya biasanya terjadi saat saya kewalahan dari sisi emosi. Dan bila ada 'eksistensi' lain yang cenderung kurang bersahabat, tubuh saya merespon dengan perasaan was-was dan tidak nyaman, hingga saya terus-menerus memperhatikan sudut ruang tertentu.

Bila Anda seorang clairsentience, perhatikan bagaimana intuisi berbicara melalui perubahaan tubuh Anda ya!

7. Anda Benci Melihat Ruang Pribadi Anda Berantakan

Anda mengerti bahwa setelah hari yang panjang, kenyamanan dan rasa aman adalah hal yang Anda inginkan. Rumah Anda, khususnya kamar Anda merupakan personal space untuk Anda, tempat di mana seharusnya Anda bisa me-recharge energi Anda. Anda akan benci bila seseorang membuat ruangan Anda berantakan, Anda juga mungkin merasa risih bila melihat barang Anda tidak berada di tempat yang seharusnya. 

7 hal di atas merupakan ciri bila Anda seorang clairsentience. Jika Anda merasa bahwa Anda tidak cocok dengan ciri di atas, Anda mungkin memiliki jenis intuisi yang lain, seperti yang dapat dilihat pada jenis-jenis intuisi

Tips Untuk Clairsentience

Bila Anda clairsentience, Anda harus belajar membangun batasan dan mengerti kapan Anda dapat berinteraksi dengan orang di sekitar, dan kapan Anda perlu waktu untuk diri sendiri. Pastikan Anda selalu mengerti emosi yang Anda rasakan. Belajarlah untuk membedakan mana emosi Anda dan mana emosi yang Anda terima dari orang lain. 



Reference : 






Mengenal Clairaudience : Penjelasan dan Ciri Intuisi Pendengaran

Mengenal Clairaudience : Penjelasan dan Ciri Intuisi Pendengaran

Ditulis oleh : Fatihatun Puti Sabrina


Ciri Clairaudience


Setiap orang memiliki jenis intuisinya masing-masing, salah satunya melalui pendengaran atau clairaudience. Clairaudience merupakan jenis psychic hearing. Clair artinya jelas, dan audience memiiki arti pendengaran. Clairaudience adalah orang yang berkomunikasi dengan spirit melalui pendengaran. Lalu apa tanda-tandanya bila Anda seorang clairaudience? 

Ciri Clairaudience:

    1. Mendengar Suara Dari Dalam Kepala Sendiri

Salah satu tanda bila Anda merupakan clairaudience adalah, Anda sering mendengar suara dalam kepala Anda sendiri. Suara ini gentle dan terdengar bijak, bila Anda sedih suara ini akan berusaha menenangkan Anda, dan ketika Anda cemas atau khawatir, suara ini akan  menepis segala hal negatif yang Anda pikirkan tentang diri Anda. Inilah intuisi pendengaran, atau disebut dengan clairaudience.  

Dalam beberapa kondisi, Anda dapat mendengar suara tersebut dan mengetahui apakah suara di kepala Anda suara laki-laki atau perempuan. Namun dalam kondisi lain Anda tidak benar-benar mendengar ‘suara seseorang berbicara', tetapi Anda mengetahui dengan jelas apa yang suara tersebut sampaikan (bagaimana caranya berbicara, isi pesannya, dan juga tone yang digunakan)

    2. Sering Mendengar Nama Anda "Dipanggil" Sejak Kecil

Sebagai clairaudience Anda mungkin sering mendengar seolah seseorang memanggil nama Anda, namun Anda tidak menemukan siapapun.

Bila seorang clairaudience dilengkapi dengan kemampuan melihat (clairvoyance), mereka biasanya dapat melihat dan berkomunikasi dengan spirit (seperti yang biasanya kita lihat pada seorang cenayang). Tetapi ketika seorang clairaudience tidak memiliki kemampuan melihat, biasanya suara eksternal yang ditangkap hanya berupa panggilan nama, atau mendengar seseorang berbicara namun terjadi sangat cepat dan tidak begitu jernih. 

Hal ini sering terjadi ketika saya sedang berkumpul dan melakukan kegiatan dengan teman-teman saya, saya mendengar secara random seseorang berbicara (yang kadang membuat saya celingukkan dan bertanya ‘siapa tadi yang bicara?’—karena saya pikir itu suara teman saya yang lain). Berbeda dengan suara di dalam kepala saya yang terdengar jelas, suara yang saya tangkap dari luar terdengar seperti sebuah chanel radio yang belum pas, suaranya seolah memiliki banyak noise sehingga saya tidak mengerti apa yang disampaikan. Saya hanya mengetahui dari mana suara tersebut berasal, namun tidak mendengar jelas isi pesannya. 

    3. Sering Berbicara Sendiri

Orang-orang clairaudience akan memiliki kecenderungan untuk berbicara sendiri. Berbicara di sini bukan seperti seorang cenayang yang berkomunikasi dengan makhluk halus ya. Ketika seorang clairaudience berkomunikasi dengan suara di kepala mereka, respon yang mereka lakukan kadang dalam bentuk perkataan yang memang benar-benar mereka ucapkan secara lisan (Bukan hanya dialog yang ada di kepala saja). Mereka mungkin tidak akan menyadari ketika mereka tengah berbicara sendiri!

     4. Art interest : Menulis dan Musik 

Seorang clairaudience adalah pendengar yang baik, mereka mendengar dengan jelas—bukan sekedar dari suara namun juga tone, bahkan underlying message dari seseorang yang berbicara kepadanya. Maka dari itu akan sangat mudah bagi clairaudience mengetahui bila seseorang membohongi atau mengatakan hal yang bersebrangan dengan fakta yang ada.

Dalam bidang seni, seorang clairaudience akan sangat mudah terhubung dengan musik dan biasanya memiliki kemampuan menulis. Anda mungkin akan merasa bahwa kata-kata seolah mengalir dalam diri Anda, hal ini karena Anda terbiasa untuk mendengar dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Kemampuan ini membuat Anda mengekspresikan diri dalam musik dan menulis.

    5. Sensitif Dengan Suara Atau Tone Tertentu

Ciri lain yang dapat menjadi tanda bahwa Anda clairaudiene adalah Anda sensitif dengan suara tentu, seperti suara yang terlalu keras atau suara bising. Semisal pada diri saya, ketika mendengar suara ambulance—saya merasa tidak nyaman karena saya merasa khawatir dan gelisah saat mendengar suara tersebut. Ataupun suara lain seperti sebuah goresan pada keramik atau hal-hal yang membuat Anda tidak nyaman. Hal ini terjadi karena pendengaran Anda sangat peka terhadap suara merasa terganggu.

    6. Sering Mendengar high pitch

Salah satu tanda bahwa Anda merupakan clairaudience adalah mendengar high pitch seperti suara dengung tinggi di telinga Anda secara tiba-tiba. Bagi clairaudience ini seperti sebuah konfirmasi atau salah satu cara yang digunakan intuisi Anda untuk membuat Anda memperhatikan sekeliling Anda. So, pay attentions guys!

     7. Musik Terasa Spesial Untukmu

Jika kita berbicara mengenai spiritual, kita akan mengerti bahwa tak ada sesuatu yang kebetulan. Anda akan mengerti bahwa setiap hal dalam hidup Anda terhubung satu sama lain, Anda akan menyadari serapih apa jalan takdir yang Tuhan berikan. Salah satu cara yang bisa digunakan intuisi Anda dalam berkomunikasi dengan Anda adalah melalui musik, seorang clairaudience akan terfokus pada lirik dan quotes bila menonton sebuah film atau musik.

Bila Anda seorang clairaudience, Anda mungkin akan menemukan beberapa musik muncul secara tiba-tiba dalam playlist atau platform tertentu—yang bila Anda dengarkan seperti memberi jawaban akan pertanyaan yang berputar di kepala Anda. Anda mungkin juga sering mendengar musik tertentu berputar di kepala Anda ketika Anda bangun tidur. Hal ini merupakan hal yang wajar bagi clairaudience! Spirit often talk to you through word and music!

Nah itulah ciri-ciri bila Anda seorang clairaudience! Bila Anda merasa bahwa Anda tidak tepat dengan ciri di atas, jangan khawatir, mungkin Anda memilki jenis intuisi lainnya seperti clairvoyance, claircognizance, atau clairsentience!

Jangan lupa share, dan comment! Sampai jumpa pada postingan berikutnya!




Mengenal Jenis-Jenis Intuisi : Mana yang Menjadi Sixth Sense-mu?

 

Mengenal Jenis-Jenis Intuisi, mana yang menjadi sixth sense-mu?

Jenis Sixth Sense


Selama ini kita selalu beranggapan bahwa sixth sense adalah sesuatu yang khusus dan tidak dimilikki oleh semua orang. Padahal, semua manusia memiliki indra keenam karena sejatinya kita semua memiliki intuisi yang kita bawa sejak kita lahir. Bila berbicara mengenai sixth sense, sama artinya dengan mengetahui bagaimana intuisi berkomunikasi dengan kita. Intuisi kita berbicara sesuai dengan sixth sense yang paling dominan dalam diri kita, entah melalui pengelihatan, pendengaran, feeling, penciuman, ataupun pengetahuan.

Secara garis besar ada empat jenis intuisi. Sangat memungkinkan bila satu orang memiliki satu atau lebih intuisi yang dominan, bahkan untuk teman-teman indigo, besar kemungkinan keempat sixth sense ini terbuka dan dimilikki semua. 

Berikut merupakan jenis-jenis intuisi :

1.       Clairvoyance.

Clair memiliki arti jelas atau jernih, sementara voyance memiliki arti pengelihatan. Mudahnya clairvoyance adalah orang yang mampu melihat spirit atau hal yang tidak dapat dilihat oleh orang pada umumnya. Selama ini kita hanya beranggapan bahwa hanya clairvoyance-lah yang memiliki indra keenam, padahal kepekaan indra tiap individu berbeda.

Selain dalam melihat wujud spirit, clairvoyance juga dapat melihat rekaan peristiwa yang terjadi di tempat lain, masa lalu, ataupun masa depan. Clairvoyance biasanya mendapatkan penglihatan visual yang jelas, baik dalam bentuk rekaan peristiwa atau potongan gambar yang mereka lihat.

2.       Clairaudience.

Clairaudience artinya orang yang memiliki pendengaran yang jernih atau jelas.

Seseorang yang memiliki kemampuan clairaudience biasanya sering mendengar bisikkan atau suara seseorang yang berbicara di dalam kepalanya. Kadang juga tidak selalu berupa ‘suara’ , namun seperti Anda mengetahui dengan jelas kata-kata yang Anda terima di kepala Anda. Anda seolah mengetahui tone dan isi pesannya.

Seorang clairaudience biasanya akan mendapatkan intuisi dari suara di dalam kepalanya. Pada diri saya, suara ini selalu menenangkan di saat saya menangis dan ketakutan. (Suara ini tidak pernah terdengar kasar dan menghakimi—jadi bukan seperti  orang yang memiliki permasalahan psikologis ya).

Orang yang memiliki kemampuan clairaudience biasanya tidak menyadari bahwa mereka memilki sixth sense ini. Saya selalu berpikir bahwa selama ini saya hanya mendengar suara saya sendiri, lalu setelahnya saya menyadari, “Ini suara perempuan lain”, lalu setelahnya muncul kembali, “Sekarang suara laki-laki”, hingga akhirnya saya bisa membedakan tiga spirit yang suaranya selalu menemani saya sejak kecil.

3.       Claircognizance

Claircognizance adalah seseorang yang biasanya mendapatkan intuisi dengan ‘mengetahui sesuatu’, seolah mereka mengetahui suatu informasi bahkan untuk hal yang tidak mereka ketahui alasannya apa. Berbeda dengan clairsentience yang mengetahui menggunakan perasaan atau feeling, claircognizance biasanya lebih mengarah ke ‘informasi yang muncul’ entah dari mana, seolah Anda mengetahui sesuatu dan pada akhirnya hal tersebut benar.

Seperti misalnya : Anda mengetahui ketika orang memberi tahu sebuah informasi pada Anda dan informasi tersebut salah (bukan dari perasaaan atau feeling namun informasi yang seolah muncul di kepala Anda)

Biasanya orang-orang claircognizance adalah orang-orang yang logis, mereka akan cerdas dalam sains,  bahkan cenderung tidak percaya dan hal-hal berbau spiritual.

4.       Clairsentience

Clairsentience merupakan sixth sense paling dominan yang saya milikki. Clairsentience adalah psychic feeling. Intuisi biasanya akan bekerja pada clairsentience melalui firasat atau perasaan. Seperti contoh, merasakan bagaimana atmosphere suatu ruangan ketika Anda melangkah masuk ke dalam, atau mengetahui bahwa seseorang memiliki niat yang kurang baik terhadap Anda. Semua ini bukan didapatkan dari penglihatan mata, namun dari ‘feel’ atau perasaan Anda.

Saya pernah merasa sedih dan ingin menangis ketika mengunjungi Gedung lawang sewu di Semarang. (yang selama ini terkenal dengan kisah menakutkan dan mistis). Saya tidak merasakan nuansa horor sedikitpun, saya justru sedih dan ingin menangis. Setelah saya pulang dan mencari informasi, saya baru menyadari bahwa emosi yang saya rasakan dikarenakan sejarah lain, yaitu pembantaian dan penyiksaan yang dilakukan pada semua tahanan—yang rasa sedihnya justru saya serap paling dominan.

Bila Anda clairsentience, Anda perlu mendengarkan firasat Anda. Anda mungkin akan mudah merinding, sering merasakan sensasi hangat di pusat dada Anda, dan berbagai hal lainnya. Bagi clairsentience, merinding juga tak selalu diartikan oleh sesuatu yang mistis dan menakutkan, namun seperti konfirmasi untuk sesuatu yang ingin kita ketahui atau tengah kita lakukan!



Mengetahui sixth sense Anda akan membantu Anda dalam mengerti cara komunikasi dari intuisi Anda. Entah mau mendengarkannya atau tidak, percayalah intuisi kita adalah sesuatu yang mengarahkan kita pada perkembangan psikis, mental, dan spiritual. Setelah membaca jenis jenis intuisi pada postingan ini, apakah Anda sudah mengetahui bagaimana intuisi berkomunikasi dengan Anda?