Tampilkan postingan dengan label Spiritual. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Spiritual. Tampilkan semua postingan

3 Tanda Kamu Sedang Melakukan Tugas Jiwamu!

3 Tanda Kamu Sedang Melakukan Tugas Jiwamu!

Tanda Misi Jiwa


Setiap manusia memiliki tujuan hidupnya masing-masing, hadirnya tujuan hidup pada diri manusia memberikan 'kompas petunjuk' dan rasa memiliki tujuan yang memberikan impact positive pada hidup manusia. Dalam psikologi positif kontemporer, ini berkaitan dengan eudaimonic well-being atau kebahagiaan yang muncul karena hidup terasa bermakna dan bernilai, sesuai dengan apa yang menjadi panggilan jiwa individu tersebut, berbeda dengan 'kesenangan sesaat'.

Tugas atau misi jiwa tidak dapat disamaartikan dengan profesi atau pekerjaan seseorang. Misi jiwa seseorang biasanya memberikan sebuah tema general yang dapat diwujudkan baik dalam berbagai aspek kehidupan, entah dalam lingkungan pekerjaan, keluarga, atau secara kehidupan bermasyarakat luas. Lalu apa tandanya seseorang tengah melakukan tugas jiwanya mereka? Berikut 3 tanda bila kamu sedang melakukan tugas jiwamu!


1. Merasa bahagia dan “Fulfill” Ketika Melakukan suatu kebaikan

Hal pertama yang menjadi tanda bahwa seseorang tengah melakukan misi jiwanya adalah adanya rasa fulfillment setelah melakukan hal tersebut. Anda akan merasa sangat senang ketika mengetahui apa yang Anda lakukan membawa manfaat entah bagi manusia, hewan, atau lingkungan sekitar. Tindakan ini tidak selalu berarti hal besar, bisa jadi berasal dari tindakan kecil namun dilakukan dengan kasih yang besar. 

Rasa bahagia yang hadir berbeda dengan kesenangan sesaat. Rasa senang yang hadir adalah kebahagiaan bermakna, yang memberikan rasa puas dan terpenuhi di hati seseorang. 

Apa Bedanya Kesenangan Sesaat dan Kebahagiaan Bermakna?
    
Kesenangan sesaat adalah rasa bahagia yang hadir akibat faktor eksternal dan akan menghilang saat stimulus tersebut tak ada lagi dalam hidup manusia. Berbeda dengan kesenangan sesaat, kebahagiaan bermakna berasal dari diri Anda sendiri.

Adanya rasa fulfillment menunjukkan adanya resonance yang dapat dimaknai bahwa sesuatu yang kita lakukan terhubung dengan hati kita. Rasa ini seperti 'konfirmasi batin' bahwa apa yang Anda lakukan memang menjadi misi atau tugas jiwa Anda

2. Mendapatkan Insight, Dorongan, atau Kekuatan Mendadak

Hal ini memang tidak selalu muncul, namun sering kali terjadi terutama ketika ada 'tugas khusus' yang harus Anda selesaikan--namun disaat bersamaan masih terdapat batasan dalam kapabilitas kita sebagai manusia. Atau dapat diartikan sebagai bentuk upgrade ketika jiwa tersebut akan diberikan misi yang lebih besar. 

Hadirnya ide/ gagasan/ kekuatan yang datang ketika Anda hendak melakukan misi jiwa Anda, mirip seperti 'spiritual download' dan cara berbicara Tuhan kepada kita terutama ketika kita dipersiapkan untuk menolong makhluk hidup lain. Hal ini sering saya dapatkan ketika saat itu terdapat pesan yang harus saya sampaikan ke orang disekitar saya, yang kadang dapat berupa munculnya abstrak pemikiran, atau munculnya rasa urgensi yang kuat untuk menyampaikan hal tersebut. 

Namun ingat: bukan semua dorongan adalah panggilan. Gunakan kebijaksanaan dan refleksi untuk memilah apa yang baik dan buruk. 

3. Konsistensi Meski Tidak Ada Hadiah Langsung / Pujian

Hal terakhir yang menjadi tanda bahwa Anda telah melakukan misi jiwa Anda adalah hadirnya konsistensi dalam melakukan kebaikan tersebut--sekalipun Anda menyadari bahwa mungkin kebaikan atau tindakan yang Anda lakukan tidak dilihat oleh orang lain.  Hal ini dapat terjadi karena mungkin, hal tersebut bukan menjadi sesuatu yang terlihat penting di mata khalayak luas, namun bermakna untuk diri Anda. Memberikan suatu rasa bertanggung jawab untuk dilakukan, dan rasa bahagia setelah melakukan hal tersebut. 

Ini menunjukkan bahwa konsistensi yang hadir bukan berasal dari status atau pengakuan dari orang lain, namun berasal dari dalam diri Anda sendiri. 

Tugas Jiwa Tidak Seharusnya Menjadi Pengecualian Dalam Melakukan Kebaikan Lainnya


Hadirnya misi jiwa dalam hidup seseorang tidak menjadikan batasan bagi manusia untuk melakukan kebaikan lainnya di luar 'tema utamamu'.  Justru, akan ada saatnya Anda harus melakukan suatu kebaikan yang bukan menjadi blue print hidup Anda. Semua tindakan baik, sekecil apa pun, turut membentuk pola timbal balik dalam kehidupan kita (metafora “karma” di sini bisa dipahami sebagai konsekuensi tindakan terhadap diri sendiri dan lingkungan, bukan hukuman atau imbalan ilahi secara literal).

Sekarang, ambillah waktu beberapa menit. Renungkan:

  • Adakah hal-hal yang terasa natural untuk kamu lakukan, yang memberikan rasa tanggung jawab sekaligus membahagiakan?
  • Pernahkah kamu mendapatkan ide, dikuatkan, atau dimampukan saat kamu akan membantu makhluk hidup lain?
  • Apakah kamu pernah merasakan kebahagiaan dari tindakan kecil yang kamu lakukan tanpa mengharapkan pujian dari orang lain? 
  • Dan yang terakhir, adakah suatu hal yang sangat mengganggu hatimu bila hal tersebut tidak berjalan sesuai apa yang kamu harapkan?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa menjadi petunjuk sejauh mana misi jiwamu sudah mulai terwujud dalam kehidupanmu. Namun ingatlah: penemuan misi jiwa bukan hal instan. Kadang hadir dalam bentuk kepingan-kepingan kecil yang menunggu untuk disusun. 






Melihat Dunia dari Sudut Pandang yang Lebih Luas: Di Balik Norma, Aturan, dan Realitas

Melihat Dunia dari Sudut Pandang yang Lebih Luas: Di Balik Norma, Aturan, dan Realitas

Ditulis oleh: Fatihatun Puti Sabrina 



Dalam kehidupan sehari-hari, kita diatur dalam norma atau aturan (tertulis ataupun non tertulis) yang menjadi kesepakatan umum masyarakat luas. Perbedaan masing-masing individu dalam menginterpretasikan sesuatu dapat melahirkan perbedaan persepsi. Hal ini kerap membuat manusia menilai sesuatu menjadi: hitam-putih, benar-salah, tanpa mempertimbangkan konteks lain yang lebih luas.

Melihat suatu aturan atau norma dari permukaan tanpa diimbangi dengan pemikiran dalam yang reflektif, akan membuat kita mudah menghakimi satu sama lain. Hal ini bisa menyebabkan kita menghukum sesuatu yang seharusnya dapat dipahami dengan belas kasih, atau dengan mudahnya memberikan label 'dosa' satu sama lain tanpa menilai dengan kritis. 

Untuk itu, berikut sudut pandang universal yang dapat digunakan dalam menimbang suatu permasalahan:


1. Kehendak Bebas Manusia (Free will) 

Kehendak bebas adalah pilihan manusia yang dilakukan tanpa paksaan dan murni keputusan jiwa itu sendiri. Daniel Dannett dalam penelitiannya menjelaskan bahwa kehendak bebas merupakan sesuatu yang nyata walau tidak bersifat mutlak, artinya kita memilih walau ada faktor yang mempengaruhi.

Adanya pertimbangan free will akan membuat kita kembali bertanya "Apakah seseorang benar-benar memilih dengan bebas, atau ada tekanan yang membatasi kehendaknya?

Sebagai contoh, dalam norma sosial dan agama kita dilarang melawan orang tua. Namun bagaimana bila orang tua memaksa anak untuk melakukan hal yang salah, sejauh mana aturan tersebut masih relevan? Bukankah kehendak  bebas sang anak di sini sudah terhimpit / tidak benar- benar  bebas?

Dalam contoh lain, kecacatan pemahaman free will yang kerap saya temukan seperti: seseorang dipaksa untuk mengikuti tradisi tertentu padahal mereka memiliki keyakinan yang berbeda. Hal ini tentu menimbulkan polemik, khususnya pada negara yang memiliki keberagaman budaya dan agama seperti Indonesia. Bukankah kehendak bebas kita tidak seharusnya merusak kebebasan memilih dari orang lain?


2. Hukum situasi & keadaan

Selain kehendak bebas, terdapat faktor lain yang dapat digunakan sebagai penimbang salah satunya situasi dan keadaan. Pertimbangan untuk melihat dari situasi dan keadaan merupakan salah satu cara untuk menilai sesuatu dengan menyeimbangkan kasih dan keadilan. Bagi saya hukum ini seperti kompas moral, hukum ini menuntut kita menggunakan empati lebih dalam: apakah sesuatu dilakukan murni, atau karena terpaksa oleh keadaan?  

Sebagai contoh, hukum melarang kita untuk membunuh satu sama lain. 

Namun semisal, dalam suatu hari kita berhadapan dengan perampok, dan dalam kondisi terdesak kita membunuh perampok tersebut, apakah kita dapat disalahkan secara mutlak? Melukai seseorang dalam konteks mempertahan diri bukan suatu kesalahan 'kan? 


3. Hukum Ketidaktahuan

Sebagai manusia, kita memiliki keterbatasan dalam melihat suatu hal. Hukum ketidaktahuan saya maknai sebagai 'perbedaan perhitungan' atau salah satu bentuk kebijakan dari Tuhan untuk manusia yang memiliki keterbatasan pengetahuan.

Dalam agama Buddha misalnya, hukum karma dilihat dari niat atau intensi seseorang, bukan sekedar dari tindakan yang dilakukan. Sedangkan dalam Islam, bukankah suatu perbuatan tidak dianggap dosa jika seseorang belum mengetahui adanya larangan tersebut?

Disini kita bisa melihat kasih Tuhan, mudah menghakimi orang lain hanya dengan melihat masalah dari kulit luarnya saja justru menunjukkan keterbatasan diri manusia itu sendiri.


4. Hukum Konsekuensi

Suatu tindakan yang dilakukan manusia tentu memiliki konsekuensi. Hadirnya hukum konsekuensi sebagai bahan pertimbangan kadang kala bertabrakan dengan hukum lainnya. Misalnya, ketika seseorang hanya berpegang pada aturan tanpa melihat situasi, bisa timbul ketidakadilan. Sebaliknya, bila hanya mengandalkan belas kasih tanpa aturan, dapat memicu kekacauan.

Penerapan hukum konsekuensi membuat kita lebih kritis dalam menilai. Misalnya pada kasus nomor 2, ketika seseorang terpaksa membunuh perampok dalam keadaan terdesak lalu dianggap bersalah. Kita dapat meninbang: "Apa konsekuensi yang terjadi jika ia membunuh? Atau, jika ia tidak membunuh, apakah nyawanya sendiri yang akan melayang?”

Pertimbangan ini bukan sebagai pembenaran untuk melakukan hal yang salah, namun sebagai penimbang kemungkinan dampak dari setiap tindakan.

Belajar Lebih Kritis, dan Melihat Sesuatu Dengan Perspektif Kemanusiaan Universal

Beberapa penimbang di atas dan contoh yang saya sampaikan tidak bermaksud untuk menghapus suatu nilai yang benar, atau memaklumkan hal yang salah. Namun untuk membuat manusia berpikir dengan kritis, logis, dan berempati dalam menilai suatu masalah. Kedangkalan pikiran hanya akan membawa kesengsaraan. 

Bila kita tarik dari aspek spiritual dan ajaran Tuhan, sebenarnya banyak aturan yang memberikan perbedaan 'penilaian' antara benar dan salah yang disesuaikan dengan situasi, kondisi, atau niat dari individu yang terlibat.

"Ajaran Tuhan luas dan penuh dengan kasih, tetapi ego dan keterbatasan manusia dalam memahami sesuatu kerap membuat kita menilai secara hitam dan putih, yang pada akhirnya mengakibatkan kita mudah menghakimi satu sama lain"

Kita dapat lebih kritis dan menimbang baik dari sisi kehendak bebas, situasi/keadaan, unsur ketidaktahuan dan yang terpenting adalah dampaknya bagi kemanusiaan. Saya mengerti bila manusia memiliki kemampuan memahami yang berbeda-beda, dan hukum di atas memiliki keterbatasan bahkan sangat mungkin bertabrakan satu sama lain, akan tetapi semua manusia memiliki nurani bukan?

Maka dari itu, gunakan nurani sebagai kompas. Dalam hal apapun—terutama yang berhubungan dengan makhluk hidup lain—tanyakan pada diri Anda 'Apakah tindakan ini akan mendatangkan senyum Tuhan, atau justru menambah luka dunia?'





With love, 

Puti Sabrina




Sudut Pandang : Antara Spiritual, Religius, dan Pentingnya Rasa Percaya Kepada Tuhan

Sudut Pandang : Antara Spiritual, Religius, dan Pentingnya Rasa Percaya Kepada Tuhan

Ditulis oleh : Fatihatun Puti Sabrina


Percaya kepada Tuhan


 "Just because you can’t see the air, doesn’t mean you stop breathing. And just because you can’t see God, doesn’t mean you stop believing.”

— Nicky Gumbel


Salah satu quotes favorite saya yang sesuai dengan subjek yang akan saya bahas adalah quotes dari Nicky Gumbel, yang menyinggung akan bagaiman Tuhan ada dalam hidup kita sekalipun tak bisa dilihat secara kasat mata, bagaikan udara yang tak bisa kita lihat namun dapat kita rasakan dan hadirnya dibutuhkan dalam hidup manusia. 


Memahami Perbedaan Spiritual dan Religius

Kebanyakan dari kita beranggapan bahwa spiritual dan religius merupakan satu hal yang sama, namun dua hal ini merupakan dua hal yang berbeda. Religius lebih mengarah pada practice , suatu kepercayaan yang dilakukan dan biasanya berkaitan dengan sebuah komunitas atau sekelompok orang dengan sistem kepercayaan yang sama. Sedangkan spiritual lebih mengarah pada koneksi seseorang dengan Tuhan, juga menyangkut tujuan, dan koneksi yang seseorang bangun dengan diri sendiri, orang lain, serta lingkungan di sekitarnya. 


Memahami Makna 'Keep a Faith' Yang Sebenarnya

Saya pernah menyinggung sedikit tentang makna keep a faith dalam postingan Memahami Peran Diri Menghindari Hidup Dalam KompetisiKeep a faith kita benar-benar diuji ketika kita masih merasa percaya, yakin, sekalipun berada dalam situasi yang terasa tidak menyenangkan. Kita tidak mengerti apa lagi yang bisa kita lakukan, seolah belum ada jalan yang bisa kita temukan. 

Tentunya ada perbedaan antara pasrah dan berserah, pasrah adalah ketika kita sudah berhenti berusaha ketika nyatanya masih ada cara yang bisa kita lakukan, sedangkan berserah adalah menyadari bahwa kita sudah melakukan usaha maksimal, baik dari aksi maupun doa, dan situasi yang kita  hadapi belum menemukan titik terang. Kondisi kedua saya yakini sebagai makna keep a faith yang sebenarnya. Menerima dan meyakini bahwa kita berada dimana kita harus berada sekarang. Tempat yang kita pijak saat ini adalah tempat dimana seharusnya kita berdiri. Sekalipun saat ini kita berada di tempat yang tidak nyaman, kita merasa gagal dan tertinggal, namun dari apa yang saya alami--situasi ini adalah kondisi yang harus saya alami sebelum Tuhan memberikan saya hadiah yang lebih baik. Apa yang tidak saya dapatkan, merupakan perlindungan Tuhan. 


Bukan Sekedar Apa Yang Kita Lakukan, namun Perihal Rasa 'Yakin' Dalam Hati

Saya merasakan bagaimana Tuhan menyelamatkan hidup saya dalam banyak hal, khususnya disaat saya merasa ketakutan. Saya menyadari bagaimana alam bawah sadar manusia sangat aktif, sensitifitas membuat saya menangkap banyak hal, baik sesuatu yang positif ataupun sesuatu yang kurang bersahabat. Mimpi bagi saya mengambil peran yang besar, dalam state positif, ini seperti gerbang komunikasi diri saya dan spirit. Kadang saya terbangun dengan  pemikiran aneh yang membuat saya memiliki urgensi untuk menulis suatu yang ternyata mean to be found by someone, terkadang mimpi saya hanya sesuatu yang abstrak, namun bisa saya tangkap maksud dan emosinya--terutama bila menyangkut seseorang.

Akan tetapi, dalam state negatif, saya sering terbangun di malam hari dan merasa ketakutan, baik rasa was-was yang membuat saya memandang satu titik dalam ruangan ketika saya terbangun, atau rasa takut yang membuat saya bergegas lari menyalakan lampu dan keluar dari ruangan. Kadang kala berupa mimpi di dalam mimpi, dan yang paling menyebalkan adalah sleep paralyses. 

Dalam banyak kejadian yang saya alami, saya merasakan bagaimana doa membantu saya merasa aman  disaat saya ketakutan,  bagaimana rasa perlindungan saya rasakan ketika saya merasa tak nyaman. Adanya rasa percaya yang saya milikki ke Tuhan membuat saya berpikir bahwa sekuat apapun entitas yang saya hadapi, saya jauh lebih kuat karena saya bersama Tuhan. Ini memberi keberanian dan kekuatan dalam hati saya. Di lain sisi, pemahaman bahwa semua proteksi yang saya dapat merupakan perlindungan dari Tuhan, menyadarkan saya bahwa manusia tak memiliki daya apapun tanpa adanya Tuhan. Rasa yakin membuat saya powerful dan powerless di saat yang bersamaan. 


United spiritual around the world, Can Be Healing For The Planet

“Prayer is not asking. It is a longing of the soul. It is daily admission of one's weakness. It is better in prayer to have a heart without words than words without a heart.”
― Mahatma Gandhi
Terlepas dari latar belakang dan perbedaan keyakinan yang kita milikki, jika kita semua menyadari, there's a battle every day, between the light and darkness. Rasa takut (khususnya dari anak anak), kurangnya pengenalan ke dalam diri sendiri, menipisnya rasa kepedulian satu sama lain, serta hilangnya rasa percaya manusia kepada Tuhan merupakan sesuatu yang memberikan dampak besar pada dunia sekarang. Bila satu doa dari satu orang dapat mengubah banyak hal dalam hidupnya dan hidup orang lain, bisakah Anda bayangkan bila semua orang berdoa untuk dunia yang lebih baik ?






Bagaimana Cara Menyeimbangkan Sisi Feminine dan Masculine dalam Diri Manusia? Simak Tips Berikut ini!

Bagaimana Cara Menyeimbangkan Sisi Feminine dan Masculine dalam Diri Manusia? Simak Tips Berikut ini!

Ditulis oleh : Fatihatun Puti Sabrina 

Cara Menyeimbangkan Sisi Feminine dan Masculine


Pada dasarnya, semua manusia memiliki sisi feminin dan maskulin dalam diri masing-masing. Sisi maskulin pada diri seseorang, berorientasi pada action, pencapaian, yang diimbangi dengan pemikiran yang logis dan terstruktur. Sedangkan sisi feminin dalam diri kita mendorong kita untuk lebih intuitif, melakukan penerimaan, dan kasih sayang. Keseimbangan kedua hal ini  dibutuhkan dalam diri kita untuk benar-benar merasa utuh. Berikut contoh kurang seimbangnya sisi maskulin dan feminin dalam diri seseorang :


Kiran Debi, menyatakan bahwa seimbangnya energi feminin dan maskulin pada diri manusia dapat ditunjukkan dari beberapa sikap berikut, seperti: 

1. Bisa berpikir dengan logis,  namun disaat bersamaan memiliki rasa empati dan intuitif
2. Dapat tegas dalam mengambil keputusan, di lain sisi penuh pengertian dan kasih sayang
3. Memiliki mimpi dan ambisi yang terstruktur, namun disaat bersamaan dapat melakukan penerimaan (going with the  flow) dalam mencapai proses tersebut.  

Dari sana kita dapat melihat bahwa keseimbangan dua sisi ini membawa dampak positif bagi diri sendiri. Terlalu lama berada dalam energi maskulin  tentu tidak baik bagi sisi feminin kita, begitu pun sebaliknya, Lalu bagaimana caranya menyeimbangkan sisi feminin dan maskulin?

1. Listen to Your Heart 

Deep down, kita mengerti sisi mana yang mendominasi pada diri kita. 

Apakah Anda seseorang yang logis, action oriented, berpacu pada goals dan pencapaian, atau orang yang intuitif, cenderung menggunakan hati dan perasaan, serta lebih ekspresif? 

Apakah Anda lebih senang membangun, atau menjaga? Apakah Anda mem-provide dari material dan perlindungan, atau lebih cenderung merawat dengan kasih sayang? 

2. Identification Which Sides More Dominant For You 

Kita tidak bisa menyeimbangkan dua sisi ini jika kita belum mengerti sisi mana yang lebih dominan dan sisi mana yang jarang muncul pada diri kita. Feminine energy cenderung berada pada tubuh perempuan, dan masculine energy kebanyakan berada pada tubuh lelaki, Akan tetapi, sangat memungkinkan bila Anda lelaki namun energi yang mendominasi diri Anda adalah feminine.

Kita perlu merasakan pada sisi mana tubuh kita lebih sering beroperasi. Akan tetapi, Anda perlu memastikan bahwa Anda tidak membuat fragmentasi dengan diri sendiri. 

Sebagai contoh, dahulu, saya pernah berpikir bahwa saya seorang maskulin karena sisi ini yang selalu bawa dalam keseharian saya--sisi ini yang sering saya tunjukkan ke luar. Saya merasa saya seseorang yang logis, action oriented, dan aktif secara fisik. Namun ternyata, maskulin yang selalu muncul merupakan proteksi bagi sisi feminine saya yang selama ini terluka. Sisi feminine saya memilih bersembunyi, karena feminine energy memerlukan rasa aman untuk berinteraksi dengan dunia luar. Akhirnya, kedua sisi ini tidak imbang, masculine pada saya terlalu aktif. 

Coba berikan waktu pada diri Anda, lihat semua fragmen dalam diri Anda, dan lakukan penerimaan. Berikan kesempatan kepada dua sisi ini untuk berinteraksi dengan dunia luar. Anda bisa memanfaatkan rasa trigger yang Anda terima dari luar sebagai cara untuk menunjukkan bagian dari diri Anda yang perlu Anda beri perhatian lebih. 

3.  Embrace Both of Your Energy 

Mustahil untuk membuat kedua sisi ini selalu balance dalam diri kita, namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membuat diri kita lebih terhubung dengan kedua sisi ini. 

A. Feminine Side

Bila Anda menyadari, dunia yang kita tempati saat ini lebih banyak beroperasi untuk para masculine. Kebanyakan dari kita--manusia--sibuk membangun dan membuat sesuatu yang baru, alih-alih menjaga dan merawat apa yang sudah dibangun. Mungkin ini juga yang menjadi alasan mengapa mother earth--spirit yang menjaga bumi--memiliki energi feminin. Berikut cara terhubung dengan sisi feminin :

>Find or Create Something to Express Your Self  : Feminine adalah perihal merawat, menjaga, dan melahirkan (bisa dalam artian benar-benar melahirkan, bisa juga dengan menciptakan sesuatu). Anda bisa membayangkan figur seorang Ibu atau seorang perempuan. Untuk membantu sisi ini terhubung dengan diri Anda, pastikan bahwa Anda tetap terhubung dengan emosi yang Anda rasakan. biarkan sisi feminine membantu kita untuk lebih present, menerima di mana Anda berada sekarang tanpa terlalu mengkhawatirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Menulis jurnal, scripting, bermain musik, melukis, bahkan menari  dapat menjadi kegiatan yang membantu terhubung dengan sisi feminine kita.

>Practice Giving, Sharing & nurturing : Selain dengan melakukan aktivitas di atas, membiasakan diri untuk merawat dan menjaga hewan, tanaman, atau menunjukkan kepedulian dengan orang di sekitar kita dapat menjadi pilihan. Kebiasaan ini melatih sisi nurturing sekaligus rasa empati ke semua makhluk hidup

>Make Sure You Stay Grounded : Kita perlu ingat, bahwa ada kalanya sisi feminine kita memerlukan rasa aman hingga ia bisa berinteraksi dengan dunia luar. Terkadang, padatnya kehidupan sehari-hari membuat kita merasa bias, sisihkan waktu untuk diri sendiri.

B. Masculine Side

>Be More Responsible for Your Life : Berbeda dari feminine yang lebih mengarah pada penerimaan, sisi masculine dalam diri kita mendorong kita untuk lebih berani bertanggung jawab untuk setiap hal yang kita lakukan. Latih diri kita untuk lebih berani melakukan hal yang belum pernah kita lakukan sebelumnya, tentunya dengan memahami bahwa setiap tindakan memiliki risiko. Buatlah visi, sekaligus misi yang akan membantu diri kita terbiasa untuk merencanakan dan membuat strategi.

>Speak Directly : Satu traits yang sering menjadi permasalahan masculine adalah kemampuan untuk lebih terbuka, jujur, dan mengatakan pemikirannya dengan tegas. Pemahaman mengenai keterbukaan emosi yang cenderung kita anggap sebagai kelemahan untuk seseorang lelaki adalah hal yang keliru. Mulai saat ini, jangan anggap keterbukaan sebagai kelemahan ya! Berani untuk berbicara dan utarakan pendapat yang Anda pikirkan.

>Try Challenging Activities Bila aktivias yang membantu kita terhubung dengan sisi feminine lebih mengarah pada suatu kreativitas, keindahan, dan seni. Aktivitas yang dapat menarik bagi sisi masculine biasanya merupakan kegiatan yang lebih menantang dan memicu adrenali. Anda bisa lakukan olahraga yang Anda sukai, seperti hiking, dan masih banyak lagi. 

Balancing Feminine and Masculine Energy

Saya memaknai keseimbangan feminine dan masculine dalam diri seseorang bukan sebagai sesuatu yang mati-matian kita jaga keseimbangannya. Penerimaan bahwa ada kalanya kedua sisi ini tidak seimbang, akan membuat kita bisa menjalani hidup dengan lebih mengalir, tanpa merasa bahwa kita perlu mengontrol banyak hal. "Seimbang" disini lebih saya maknai dengan mengetahui kapan kita harus berada pada sisi feminine kita, dan kapan harus berada pada sisi masculine kita. Kapan menggunakan sisi feminine, kapan menggunakan sisi masculine, dan kapan kedua sisi ini harus beroperasi secara bersamaan. 

Nah begitu tips untuk menyeimbangkan sisi feminin dan maskulin dalam diri kita! Sudah siap mencobanya?






References :


Mengenal Clairsentience : Ciri - Ciri Intuisi Perasaan

Mengenal Clairsentience : Penjelasan dan Ciri - Ciri Intuisi Perasaan!

Ditulis Oleh : Fatihatun Puti Sabrina

Setiap orang memiliki intuisi mereka bawa sejak lahir, entah yang datang dari pengelihatan, pendengar, pengetahuan, ataupun perasaan. Salah satu jenis intuisi yang ada pada diri manusia adalah Clairsentience.  Clairsentience terdiri dari kata sentience yang berarti perasaan, dan clair yang memiliki arti jelas. Pada clairsentience, intuisi akan berbicara pada mereka melalui perasaan. 


apa itu clairaudience



Lalu Apa Ciri-Ciri Intuisi Perasaan?


1. Cenderung Sensitif dan Emotional 

Karena intuisi ini datang melalui perasaan, orang-orang Clairsentience biasanya merupakan orang yang cenderung sensitif. Mereka merasakan apa yang terjadi pada orang lain seolah hal tersebut terjadi pada diri mereka sendiri. 

Ketika mereka melihat orang lain sedih, mereka akan merasa sedih seolah hal tersebut benar-benar terjadi pada diri mereka. Dan ketika mereka melihat orang lain merasa bahagia, mereka dapat merasakan rasa bahagia yang sama. 

2. Mudah Membaca Energi Ruangan / Tempat

Apa Anda pernah mengunjungi rumah yang terlihat bagus, namun merasa kurang nyaman berada sana? Atau ketika Anda memasuki ruangan, dengan instan Anda dapat mengetahui bagaimana suasana ruangan tersebut? Dua hal ini dapat menjadi pertanda jika Anda Clairsentience.  

Seorang clairsentience dapat  merasakan suasana ruangan ketika mereka memasuki suatu tempat. Hal ini dapat dirasakan entah ruangan tersebut dalam kondisi kosong ataupun tidak. Mereka tetap merasakan energi dominan dari tempat tersebut. 

Hal ini sering terjadi di diri saya. Namun, ada satu kejadian membekas yang terjadi ketika saya mengunjungi salah satu gedung bersejarah di sebuah kota. Bila selama ini informasi yang beredar di masyarakat mengenai gedung tersebut hanya  perihal  'kisah horror dan mistis',  saya  justru  merasa sedih dan ingin menangis ketika berkunjung ke sana. Rasanya seperti sesuatu yang berat menekan dada saya. Dan ketika saya kembali ke kota saya, saya baru mengetahui bahwa gedung tersebut pernah dijadikan tempat penyiksaan di masa kolonial, dan emosi yang saya rasakan berasal dari energi yang saya serap dari kejadian pilu di masa lampau. 

3. Impresi Yang Anda Berikan Pada Seseorang Sering Kali Benar

Apa Anda pernah bertemu seseorang dan merasa bahwa Anda dapat berteman dan mempercayai mereka walau kalian tidak pernah bertemu sebelumnya? atau Anda pernah merasa seolah Anda harus melindungi diri Anda ketika bertemu seseorang? seolah merasa ada sesuatu yang salah, namun Anda tidak memiliki alasan logis dibalik semua asumsi Anda?

Dan mengejutkannya, semua impresi yang Anda berikan benar. 

Bila Anda sering mengalami hal ini, Anda bisa jadi seorang clairsentience. Intuisi Anda akan memberi tahu mana orang yang memiliki ikatan kuat dengan Anda, mana orang yang tepat untuk perkembangan diri Anda, dan mana yang tidak perlu Anda biarkan masuk dalam hidup Anda. Bila ada seseorang yang memiliki niat kurang baik pada Anda, Anda akan merasa tidak nyaman dan ingin menjauh. 

4. Membutuhkan Space Untuk Diri Sendiri

Entah Anda seseorang dengan tipikal kepribadian tertutup atau terbuka, jika Anda seorang clairsentience, Anda akan membutuhkan waktu untuk diri Anda sendiri. Rasa sensitif pada clairsentience akan membuat mereka merasakan semua energi di sekitar mereka, hal ini membuat mereka mudah merasa overwheelming. 

Bila Anda Clairsentience, berikan diri Anda waktu dan space untuk me-recharge energi Anda ya!

5. Menghindari Tayangan Atau Konten Yang Cenderung Sadis.

Seorang clairsentience cenderung memilih untuk tidak melihat berita kekerasan atau menonton film bergenre gore, konten seperti ini membuat mereka sangat tidak nyaman. Mereka juga cenderung tidak ingin melihat pemberitaan yang hanya menampilakan penderitaan dan rasa sakit makhluk lain (entah pada manusia atau hewan). 

Orang- orang clairsentience memilih untuk tidak mengetahuinya bukan karena mereka tidak peduli, Mereka sadar berita tersebut dapat membayangi pikiran mereka selama berhari-hari, hal ini terasa sangat menyiksa karena di saat yang bersamaan mereka seolah tak bisa melakukan apapun untuk memperbaiki keadaan.  

6. Reaksi  Unik Pada Bagian Tubuh Tertentu
 
Bila clairaudience mendapatkan physical sign dari pendengaran, seorang clairsentience akan merasakan reaksi tubuh seperti rasa hangat di dada mereka, rasa merinding, atau perubahan suhu tubuh (dingin atau hangat). 

Karena clairsentience merupakan intuisi yang lebih dominan di diri saya, clairsentience saya lebih reaktif dibanding dengan clairaudience saya. Rasa merinding pada diri saya terjadi ketika saya mengerjakkan sesuatu yang melibatkan hati saya, sedangkan rasa panas pada punggung saya biasanya terjadi saat saya kewalahan dari sisi emosi. Dan bila ada 'eksistensi' lain yang cenderung kurang bersahabat, tubuh saya merespon dengan perasaan was-was dan tidak nyaman, hingga saya terus-menerus memperhatikan sudut ruang tertentu.

Bila Anda seorang clairsentience, perhatikan bagaimana intuisi berbicara melalui perubahaan tubuh Anda ya!

7. Anda Benci Melihat Ruang Pribadi Anda Berantakan

Anda mengerti bahwa setelah hari yang panjang, kenyamanan dan rasa aman adalah hal yang Anda inginkan. Rumah Anda, khususnya kamar Anda merupakan personal space untuk Anda, tempat di mana seharusnya Anda bisa me-recharge energi Anda. Anda akan benci bila seseorang membuat ruangan Anda berantakan, Anda juga mungkin merasa risih bila melihat barang Anda tidak berada di tempat yang seharusnya. 

7 hal di atas merupakan ciri bila Anda seorang clairsentience. Jika Anda merasa bahwa Anda tidak cocok dengan ciri di atas, Anda mungkin memiliki jenis intuisi yang lain, seperti yang dapat dilihat pada jenis-jenis intuisi

Tips Untuk Clairsentience

Bila Anda clairsentience, Anda harus belajar membangun batasan dan mengerti kapan Anda dapat berinteraksi dengan orang di sekitar, dan kapan Anda perlu waktu untuk diri sendiri. Pastikan Anda selalu mengerti emosi yang Anda rasakan. Belajarlah untuk membedakan mana emosi Anda dan mana emosi yang Anda terima dari orang lain. 



Reference : 






Mengenal Clairaudience : Penjelasan dan Ciri Intuisi Pendengaran

Mengenal Clairaudience : Penjelasan dan Ciri Intuisi Pendengaran

Ditulis oleh : Fatihatun Puti Sabrina


Ciri Clairaudience


Setiap orang memiliki jenis intuisinya masing-masing, salah satunya melalui pendengaran atau clairaudience. Clairaudience merupakan jenis psychic hearing. Clair artinya jelas, dan audience memiiki arti pendengaran. Clairaudience adalah orang yang berkomunikasi dengan spirit melalui pendengaran. Lalu apa tanda-tandanya bila Anda seorang clairaudience? 

Ciri Clairaudience:

    1. Mendengar Suara Dari Dalam Kepala Sendiri

Salah satu tanda bila Anda merupakan clairaudience adalah, Anda sering mendengar suara dalam kepala Anda sendiri. Suara ini gentle dan terdengar bijak, bila Anda sedih suara ini akan berusaha menenangkan Anda, dan ketika Anda cemas atau khawatir, suara ini akan  menepis segala hal negatif yang Anda pikirkan tentang diri Anda. Inilah intuisi pendengaran, atau disebut dengan clairaudience.  

Dalam beberapa kondisi, Anda dapat mendengar suara tersebut dan mengetahui apakah suara di kepala Anda suara laki-laki atau perempuan. Namun dalam kondisi lain Anda tidak benar-benar mendengar ‘suara seseorang berbicara', tetapi Anda mengetahui dengan jelas apa yang suara tersebut sampaikan (bagaimana caranya berbicara, isi pesannya, dan juga tone yang digunakan)

    2. Sering Mendengar Nama Anda "Dipanggil" Sejak Kecil

Sebagai clairaudience Anda mungkin sering mendengar seolah seseorang memanggil nama Anda, namun Anda tidak menemukan siapapun.

Bila seorang clairaudience dilengkapi dengan kemampuan melihat (clairvoyance), mereka biasanya dapat melihat dan berkomunikasi dengan spirit (seperti yang biasanya kita lihat pada seorang cenayang). Tetapi ketika seorang clairaudience tidak memiliki kemampuan melihat, biasanya suara eksternal yang ditangkap hanya berupa panggilan nama, atau mendengar seseorang berbicara namun terjadi sangat cepat dan tidak begitu jernih. 

Hal ini sering terjadi ketika saya sedang berkumpul dan melakukan kegiatan dengan teman-teman saya, saya mendengar secara random seseorang berbicara (yang kadang membuat saya celingukkan dan bertanya ‘siapa tadi yang bicara?’—karena saya pikir itu suara teman saya yang lain). Berbeda dengan suara di dalam kepala saya yang terdengar jelas, suara yang saya tangkap dari luar terdengar seperti sebuah chanel radio yang belum pas, suaranya seolah memiliki banyak noise sehingga saya tidak mengerti apa yang disampaikan. Saya hanya mengetahui dari mana suara tersebut berasal, namun tidak mendengar jelas isi pesannya. 

    3. Sering Berbicara Sendiri

Orang-orang clairaudience akan memiliki kecenderungan untuk berbicara sendiri. Berbicara di sini bukan seperti seorang cenayang yang berkomunikasi dengan makhluk halus ya. Ketika seorang clairaudience berkomunikasi dengan suara di kepala mereka, respon yang mereka lakukan kadang dalam bentuk perkataan yang memang benar-benar mereka ucapkan secara lisan (Bukan hanya dialog yang ada di kepala saja). Mereka mungkin tidak akan menyadari ketika mereka tengah berbicara sendiri!

     4. Art interest : Menulis dan Musik 

Seorang clairaudience adalah pendengar yang baik, mereka mendengar dengan jelas—bukan sekedar dari suara namun juga tone, bahkan underlying message dari seseorang yang berbicara kepadanya. Maka dari itu akan sangat mudah bagi clairaudience mengetahui bila seseorang membohongi atau mengatakan hal yang bersebrangan dengan fakta yang ada.

Dalam bidang seni, seorang clairaudience akan sangat mudah terhubung dengan musik dan biasanya memiliki kemampuan menulis. Anda mungkin akan merasa bahwa kata-kata seolah mengalir dalam diri Anda, hal ini karena Anda terbiasa untuk mendengar dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Kemampuan ini membuat Anda mengekspresikan diri dalam musik dan menulis.

    5. Sensitif Dengan Suara Atau Tone Tertentu

Ciri lain yang dapat menjadi tanda bahwa Anda clairaudiene adalah Anda sensitif dengan suara tentu, seperti suara yang terlalu keras atau suara bising. Semisal pada diri saya, ketika mendengar suara ambulance—saya merasa tidak nyaman karena saya merasa khawatir dan gelisah saat mendengar suara tersebut. Ataupun suara lain seperti sebuah goresan pada keramik atau hal-hal yang membuat Anda tidak nyaman. Hal ini terjadi karena pendengaran Anda sangat peka terhadap suara merasa terganggu.

    6. Sering Mendengar high pitch

Salah satu tanda bahwa Anda merupakan clairaudience adalah mendengar high pitch seperti suara dengung tinggi di telinga Anda secara tiba-tiba. Bagi clairaudience ini seperti sebuah konfirmasi atau salah satu cara yang digunakan intuisi Anda untuk membuat Anda memperhatikan sekeliling Anda. So, pay attentions guys!

     7. Musik Terasa Spesial Untukmu

Jika kita berbicara mengenai spiritual, kita akan mengerti bahwa tak ada sesuatu yang kebetulan. Anda akan mengerti bahwa setiap hal dalam hidup Anda terhubung satu sama lain, Anda akan menyadari serapih apa jalan takdir yang Tuhan berikan. Salah satu cara yang bisa digunakan intuisi Anda dalam berkomunikasi dengan Anda adalah melalui musik, seorang clairaudience akan terfokus pada lirik dan quotes bila menonton sebuah film atau musik.

Bila Anda seorang clairaudience, Anda mungkin akan menemukan beberapa musik muncul secara tiba-tiba dalam playlist atau platform tertentu—yang bila Anda dengarkan seperti memberi jawaban akan pertanyaan yang berputar di kepala Anda. Anda mungkin juga sering mendengar musik tertentu berputar di kepala Anda ketika Anda bangun tidur. Hal ini merupakan hal yang wajar bagi clairaudience! Spirit often talk to you through word and music!

Nah itulah ciri-ciri bila Anda seorang clairaudience! Bila Anda merasa bahwa Anda tidak tepat dengan ciri di atas, jangan khawatir, mungkin Anda memilki jenis intuisi lainnya seperti clairvoyance, claircognizance, atau clairsentience!

Jangan lupa share, dan comment! Sampai jumpa pada postingan berikutnya!